Sentimen
Negatif (100%)
29 Jul 2024 : 08.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok

Fakta-fakta Selebgram Tewas Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Korban Alami Pecah Pembuluh Darah

29 Jul 2024 : 08.53 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Fakta-fakta Selebgram Tewas Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Korban Alami Pecah Pembuluh Darah Editor DEPOK, KOMPAS.com - Seorang selebgram perempuan asal Medan, Sumatera Utara, berinisial ENS (30), diduga meninggal dunia usai menjalani operasi sedot lemak di salah satu klinik kecantikan wilayah Depok, Jawa Barat. Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada 22 Juli 2024. “Kami baru tahu dari media sosial beberapa waktu lalu dan langsung melakukan pencarian informasi kepada pihak-pihak yang mengetahui,” ujar Arya, Minggu (28/7/2024). Arya menyampaikan, pihaknya telah memeriksa dua saksi terkait dugaan kasus malapraktik yang menyebabkan ENS meninggal setelah operasi sedot lemak di klinik kecantikan daerah Depok. “(Dua saksi yang diperiksa) dari dokter yang menangani (melakukan tindakan medis terhadap ENS) dan suami dari pemilik klinik (tempat operasi dilakukan),” ujar Arya. Dari hasil pemeriksaan sementara, kedua saksi tersebut telah memberikan keterangan yang memperkuat dugaan malapraktik. “Sampai saat ini sudah ada dua orang saksi yang kita periksa, interogasi yang kita peroleh keterangan bahwa memang ada kejadiannya,” tutur Arya. Pihak kepolisian saat ini tengah mengembangkan kasus ini dengan menggali keterangan dari saksi-saksi lain serta mengumpulkan bukti yang diperlukan. Termasuk memastikan apakah klinik tersebut telah menjalankan prosedur medis sesuai dengan standar yang berlaku dan tenaga medis yang terlibat memiliki kualifikasi yang diperlukan. Penyelidikan dilakukan dengan memverifikasi dokumen perizinan klinik, sertifikasi, dan kompetensi dokter yang melakukan perawatan terhadap ENS. “Pengecekan pertama, perizinannya ada apa engga. Kedua, kapabilitas dokternya ini apakah memiliki sertifikasi untuk melakukan itu (operasi sedot lemak) apakah dia memang dokter khusus di bidang itu, nanti kita dalami,” ujar Arya. Arya mengatakan, ENS mengalami pecah pembuluh darah saat menjalani operasi sedot lemak. Arya menjelaskan, korban menjalani operasi sedot lemak pada bagian lengan kanan dan kiri. “Pembuluh darahnya pecah, sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat lebih intensif dan meninggal dunia pada akhirnya,” kata Arya. Saat proses operasi sedot lemak berlangsung, korban ditangani oleh dokter berinisial A dan dua orang perawat, yakni K dan T. “Yang satu lengan berhasil dan satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah di situ,” ujar dia. Usai pecah pembuluh darah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya tidak tertolong. Meski begitu, Arya belum bisa memastikan apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab ENS meninggal dunia. Untuk saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut. "Kalau kelalaian kita masih dalami, kan prosedurnya ada," imbuhnya. Arya mengungkapkan, klinik kecantikan tempat ENS menjalani operasi sedot lemak pernah dilaporkan ke polisi pada 2023. Klinik itu dilaporkan atas kasus dugaan malapraktik yang sama. “Sebelumnya sama sedot lemak juga di tahun 2023. Tetapi kita tidak mendalami lagi soal itu, pokoknya kejadian sama tahun 2023,” ujar Arya. Saat itu, terdapat pasien mengeluhkan efek samping setelah menjalani prosedur kecantikan di klinik tersebut. Namun, kasus tersebut tidak dilanjutkan karena pihak korban mencabut laporannya. “Seperti mungkin ada kesepakatan antara pihak klinik dan korban. Kalau tidak salah, korbannya masih ada (hidup),” ujar Arya. (Penulis: Ruby Rachmadina | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)