Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak mentah AS turun lebih 1% pada Jumat (26/7/2024). Penurunan mingguan ketiga karena kekhawatiran permintaan China lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi AS.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) acuan AS kontrak September mencapai US$ 77,16 per barel, turun US$ 1,12 (1,43%). Sementara sejak awal tahun hingga kini, WTI naik 7,7%.

Adapun minyak Brent acuan internasional kontrak September mencapai US$ 81,13 per barel, turun US$ 1,24 (1,51%) dan sejak awal 2024 hingga kini, menguat 5,3%.

Sementara sepanjang pekan ini, harga WTI turun 3,7%. Sedangkan minyak Brent pada minggu ini melemah 1,8%.

Ekonomi AS kuartal II 2024 tumbuh 2,8%, jauh lebih kuat dari yang diharapkan. Namun, impor minyak ke China turun 10,7% (tahun ke tahun) pada Juni dan impor produk olahan turun 32%. Adapun China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia.

Sementara pemangkasan suku bunga di Tiongkok menimbulkan kekhawatiran bahwa Beijing tengah berjuang menghidupkan kembali ekonominya. Bank Rakyat Tiongkok memangkas suku bunga pada awal pekan ini diikuti pemangkasan suku bunga pinjaman fasilitas jangka menengah pada Kamis (25/7/2024).

“Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa permintaan energi Tiongkok mungkin lebih besar daripada yang diharapkan,” kata Direktur Eksekutif Energi Berjangka di Mizuho Securities Bob Yawger, dilansir CNBC International.