Penutup sejarah militer kolonial di Indonesia
Elshinta.com
Jenis Media: Politik
Kavaleri KNIL pada tahun 1896. (wikipedia) 26 Juli 1950: Penutup sejarah militer kolonial di Indonesia Dalam Negeri Calista Aziza Jumat, 26 Juli 2024 - 06:01 WIB
Elshinta.com - KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda didirikan pada tahun 1830 oleh pemerintah kolonial Belanda. KNIL bertugas sebagai pasukan militer Belanda di Hindia Belanda, yang kini dikenal sebagai Indonesia. KNIL terdiri dari berbagai etnis, termasuk Belanda, Indonesia, dan lainnya. Selama masa kolonial, KNIL memainkan peran penting dalam mempertahankan kekuasaan Belanda dan menekan perlawanan rakyat Indonesia.
Peran KNIL dalam Perang Kemerdekaan Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, KNIL terlibat dalam berbagai konflik bersenjata melawan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Selama Revolusi Nasional Indonesia (1945-1949), KNIL bersama dengan pasukan Belanda lainnya berusaha untuk mengembalikan kekuasaan kolonial di Indonesia. Namun, perlawanan gigih dari rakyat Indonesia serta tekanan internasional akhirnya memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.
Pembubaran Resmi KNIL
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, keberadaan KNIL menjadi tidak relevan. Pada 26 Juli 1950, secara resmi KNIL dibubarkan. Pembubaran ini menjadi simbol berakhirnya kekuasaan militer kolonial Belanda di Indonesia dan awal dari pembentukan angkatan bersenjata nasional Indonesia. Para prajurit KNIL diberikan pilihan untuk bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau kembali ke Belanda. Sebagian besar prajurit KNIL yang berasal dari Indonesia memilih untuk bergabung dengan TNI, sementara yang lainnya memilih untuk kembali ke Belanda.
Dampak dan Warisan
Pembubaran KNIL memiliki dampak signifikan baik di Indonesia maupun di Belanda. Di Indonesia, pembubaran ini menandai langkah penting dalam konsolidasi kemerdekaan dan pembentukan identitas nasional yang baru. Di Belanda, pembubaran KNIL membawa dampak emosional dan sosial, terutama bagi para prajurit yang memilih untuk kembali. Mereka sering kali menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan kehidupan di Belanda setelah bertahun-tahun bertugas di Hindia Belanda.
Warisan KNIL masih terasa hingga hari ini. Di Indonesia, kenangan akan KNIL dan perannya dalam sejarah kemerdekaan masih dikenang, baik melalui penelitian sejarah maupun melalui keluarga-keluarga yang memiliki hubungan dengan prajurit KNIL. Di Belanda, ada upaya untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para prajurit KNIL melalui berbagai monumen dan museum.
Sumber : Sumber Lain
Sentimen: negatif (88.9%)