Tempat Siswa Antarsekolah Berinteraksi, Bus Sekolah Diharap Dapat Cegah Tawuran Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana Pelayanan Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dishub DKI Jakarta, Muhammad Ngasri mengatakan, layanan bus sekolah dapat mencegah terjadinya tawuran yang marak terjadi di kalangan pelajar. Dengan mengangkut siswa dari berbagai sekolah yang berbeda, bus sekolah menjadi tempat interaksi positif antar siswa. "Dengan adanya bus sekolah ini juga bisa mencegah siswa tawuran. Karena siswa ini bisa berinteraksi, bisa saling kenal dengan siswa lain yang sekolahnya mungkin beda-beda," ujar Ngasri saat berbincang dengan Kompas.com di Kantor UPAS di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (23/7/2024).   Selain itu bus sekolah juga dirancang khusus untuk siswa, sehingga lebih aman dibandingkan transportasi umum. "Bisa sih mereka naik Jaklingko, gratis juga. Tapi kan Jaklingko itu gabung sama masyarakat umum. Jadi (bus sekolah) keamanannya lebih terjamin," tambah dia. Prosedur naik bus sekolah pun kini sudah dibuat mudah untuk siswa. Setiap bus sekolah bahkan dilengkapi dengan asisten pengemudi yang siap membantu siswa selama perjalanan. " Cara naik bus sekolah itu mudah sekali. Di dalam bus itu ada asisten pengemudi yang mungkin komunikatif ketika ada anak sekolah," kata Ngasri. Menurut dia, siswa yang hendak ke sekolah hanya perlu melambaikan tangan saat melihat bus sekolah melintas, dan asisten pengemudi akan menghentikan bus. Selain itu, bus sekolah juga dapat berhenti di setiap tempat atau gang yang tidak memiliki halte bus. "Pertama, anak sekolah cukup melambaikan tangan dengan memakai seragam, dan bus akan berhenti," kata Ngasri. "Anak sekolah bisa naik di mana saja, asalkan bukan di area larangan seperti rambu larangan atau tikungan letter S," imbuhnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.