Sentimen
Positif (50%)
20 Jul 2024 : 17.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ambon, Tuban

Cerita Bripka Safrijal Ajak Pelajar di Pulau Manipa Maluku Olah Sampah Plastik Jadi Bantal Ramah Lingkungan Regional 20 Juli 2024

20 Jul 2024 : 17.48 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Cerita Bripka Safrijal Ajak Pelajar di Pulau Manipa Maluku Olah Sampah Plastik Jadi Bantal Ramah Lingkungan Tim Redaksi AMBON, KOMPAS.com - Bripka Safrijal, anggota Polsek Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat , Maluku , rutin mengajak para siswa di tempatnya bertugas untuk terus merawat dan menjaga lingkungan tetap bersih. Kampanye kebersihan lingkungan itu rutin dilakukan Safrijal dengan menyasar para siswa agar terbentuk kesadaran sejak dini untuk mencintai lingkungan. "Edukasi terus dilakukan agar tumbuh kesadaran pada anak-anak untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan pantai bebas dari sampah plastik," kata Safrijal kepada Kompas.com , Sabtu (20/7/2024). Untuk tujuan tersebut, Safrijal kerap mendatangi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Desa Luhu Tuban. Ia lalu mengedukasi para siswa agar menjaga dan melestarikan lingkungan. Tak hanya mengedukasi para siswa, anggota Bhabinkamtibmas Desa Luhu Tuban ini juga rutin mengajari para siswa mengolah sampah plastik menjadi barang berguna. Mereka bersama-sama membersihkan pantai lalu memungut sampah plastik di pesisir pantai. Sampah-sampah plastik yang dipungut kemudian dibersihkan dan diolah menjadi bantal ramah lingkungan (ecopilow). "Sampah plastik yang dipungut itu dicuci bersih dan keringkan semua setelah itu sampah plastik digunting kecil-kecil," kata Safrijal. Menurutnya, setelah sampah dibersihkan dan dikeringkan, lalu digantung dengan ukuran kecil. Ia dan para siswa lalu menyiapkan plastik bening untuk membungkus semua plastik yang telah digunting. Setelah itu mereka kemudian menjahit plastik bening dengan menggunakan ukuran bantal sofa. "Dan sisakan satu sisi kosong untuk mengisi semua plastik yang telah digunting. Satu sisi kosong ini bisa ditambahkan resleting agar mudah dibuka dan ditutup," katanya. "Kita bisa membuat ecopillow di rumah kita sendiri," tambahnya. "Guntingan sampah plastik itu harus dimasukan hingga ke bantal ecopillow itu biar nyaman dan empuk saat kita digunakan,"ujarnya. Ia menambahkan, edukasi kepada para siswa untuk menjaga lingkungan dan mengajari mereka mengolah sampah menjadi barang berguna merupakan satu contoh dari sekian banyak cara untuk menekan persoalan sampah plastik di lingkungan masyarakat terutama di wilayah pesisir. Masyarakat harus dapat menyadari masalah tersebut karena sampah plastik punya dampak yang berbahaya bagi lingkungan. "Itu dikarenakan sampah plastik jenis sachet butuh waktu 80 sampai 100 tahun untuk dapat terurai bahkan bisa sampai 200 tahun," katanya. Menurutnya, persoalan sampah plastik di Pulau Manipa saat ini juga menjadi masalah sangat serius yang harus segera ditangani. Katena itu, upaya edukasi harus terus dilakukan kepada masyarakat, khususnya para siswa agar ada kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. "Untuk itu kita bisa memberikan kontribusi kita untuk ikut mengurangi sampah plastik jenis ini," katanya. Kapolsek Manipa Ipda Edwin Richardo Mengare mengaku, edukasi untuk para siswa di sekolah yang dilakukan pihaknya itu sebagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah plastik di wilayah itu. "Kita mencoba mengatasi masalah ini dengan memberikan edukasi kepada anak-anak dan juga masyarakat agar lebih cinta dengan lingkungan," katanya. Ia pun mengapresiasi para petugas Babinkantibmas karena ikut berperan aktif untuk mencegah masalah sampah plastik. "Ini anggota Babin ajari para siswa kelola plastik diolah menjadi ecopillow bantal yang ramah lingkungan," katanya. Langkah anggota Polsek Manipa mengedukasi anak-anak untuk menjaga lingkungan dan mengajari siswa mengolah sampah plastik menjadi bantal ramah lingkungan di sambut positif oleh pihak sekolah. Guru SD Al Hilal Labuang Timur, Huriati mengaku sangat mendukung pihak polsek yang telah mengedukasi para siswa di sekolah itu dan mengajari mereka mengolah sampah plastik menjadi bantal ramah lingkungan. "Kami menyampaikan terima kasih kepada pihak polsek yang telah mengunjungi sekolah kami untuk mengajari siswa mengolah sampah plastik menjadi bantal tidur atau juga bantal sofa," katanya. "Jadi kami sangat mendukung sekali kegiatan bimbingan yang dilakukan ini," imbuhnya. Pihak sekolah akan mempertimbangkan agar kegiatan daur ulang sampah tersebut dapat dimasukan ke dalam kurikulum belajar di sekolah tersebut. "Kami akan pertimbangkan agar kegiatan ini bisa dimasukkan ke dalam pelajaran muatan lokal di sekolah," katanya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (50%)