Sentimen
Negatif (100%)
18 Jul 2024 : 07.02
Informasi Tambahan

Kasus: Narkoba

Tangisan Ibu Hamil Warnai Penggerebekan Narkoba di Kampung Boncos

18 Jul 2024 : 07.02 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Tangisan Ibu Hamil Warnai Penggerebekan Narkoba di Kampung Boncos Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Barat kembali menggerebek Kampung Boncos terkait kasus narkoba pada Rabu (17/7/2024). Dalam kegiatan Operasi Nila Jaya 2024 ini, polisi menangkap 46 orang di Kampung Boncos dengan rincian 44 laki-laki dan 2 perempuan. Berdasarkan hasil tes urine, sebanyak 42 orang dinyatakan positif narkoba. Meski begitu, 4 orang yang negatif narkotika tetap dibawa ke kantor polisi guna penyelidikan lebih lanjut. Seorang perempuan tak kuasa menahan tangis karena suaminya, Kadir, ikut ditangkap polisi terkait kasus narkoba dalam penggerebekan di Kampung Boncos. Istri Kadir mulanya mendatangi lokasi jumpa pers yang berlangsung di Lapangan Boncos. Ia mengenakan kerudung terusan berwarna biru yang menutupi perutnya yang sedang hamil. Istri Kadir bilang ke polisi bahwa salah satu dari pelaku merupakan suaminya. Seketika, istri Kadir menangis sambil memegang perut. Sesekali, dia menyeka air mata dengan kerudung biru sehingga perutnya yang sedang hamil terlihat. Saat Kadir dan sejumlah pelaku lain hendak dibawa dari Kampung Boncos ke Polres Metro Jakarta Barat, istrinya kembali menghampiri sambil menangis. Kali ini, istri Kadir lebih dekat dengan suaminya sehingga mereka saling menatap satu sama lain. Istri Kadir hendak meraih tangan suaminya. Istri Kadir juga merebut air minum dari tangan polisi untuk diberikan kepada suaminya. “Sebentar-sebentar, ibu ke sana dulu. Nanti ketemu di Polres saja ya,” ujar salah satu petugas kepada istri Kadir. “Bunda, enggak boleh gitu, bunda enggak boleh gitu,” kata Kadir yang mencoba menenangkan istrinya. Kadir hanya bisa pasrah dengan tangannya yang terikat kabel ties hitam. Kepada wartawan, Kadir mengakui bahwa istrinya sedang hamil besar. “Iya, istri, lagi mengandung. Itu anak kelima. Ya dikit-dikit lagi, bulan ini (melahirkan),” ucap Kadir. Kadir merupakan pemakai narkoba dan mengaku baru mengonsumsi barang haram tersebut pada Selasa malam. “Istri tahu (saya memakai),” ujar warga Kampung Boncos tersebut yang sehari-hari bekerja serabutan. Seorang pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan di Kampung Boncos membantu polisi mencari sisa-sisa barang bukti di salah satu rumah tempat transaksi narkoba. Saat diinterogasi, pelaku berkaus abu-abu itu berjanji tidak akan berbohong kepada petugas dalam menyisir barang bukti di salah satu rumah yang dijadikan tempat transaksi narkoba di Kampung Boncos. “Siap, Pak. (Kalau bohong, saya) siap ‘dibolongin’,” kata pelaku yang sehari-hari membersihkan rumah transaksi narkoba tersebut. Pernyataan tersebut langsung disambut riuh dari petugas yang mengerubunginya. “Nanti kalau kejadian beneran, ampun-ampun, nangis-nangis, ingat anak dan istri di rumah,” kata petugas. Meski begitu, pelaku meminta perlindungan kepada polisi jika sewaktu-waktu mendapatkan intimidasi atau ancaman dari pelaku lain. Alhasil, dia menyebutkan beberapa nama pelaku yang terlibat dalam rumah transaksi narkoba di Kampung Boncos. Adapun dalam rumah yang dijadikan tempat transaksi narkoba tersebut memiliki bangunan dua lantai. Dari tampak depan, rumah ini tidak seperti hunian biasanya. Terdapat pagar hitam yang seolah mengurung bangunan itu. Pagar itu memiliki satu akses pintu masuk untuk keluar dan masuk para penghuni. Sementara, di tengah-tengahnya terdapat satu kotak kecil seperti loket karcis yang diduga untuk bertransaksi narkoba. Di area pagar, ada satu meja dan satu kotak seperti kotak amal untuk memasukkan uang usai membeli narkoba. Masuk ke dalam pagar, terdapat satu pintu pagar yang tembus ke selasar menuju tangga dan satu pintu menghubungkan ke sebuah ruangan. Di dekat tangga menuju lantai dua, terdapat pintu kecil yang ditutup pagar. Pintu kecil itu ditutup tembok dari material bata hebel. Rupanya, itu merupakan pintu darurat untuk para pelaku melarikan diri. Mereka hanya perlu menghancurkan bata hebel tersebut lalu kabur lewat lapangan. “Itu baru disemen lagi,” kata salah satu pelaku yang diinterogasi petugas. “Langsung lapangan kan? Buat kabur kan?” tanya petugas kepada pelaku. “Iya,” jawab pelaku. Naik ke lantai dua, terdapat tiga ruangan. Di sana, penampakannya sudah berantakan usai digeledah oleh polisi. Pada balkon lantai dua rumah ini, juga terdapat pagar yang menjulang sehingga tidak bisa loncat dari atas ke bawah. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)