Sentimen
Negatif (86%)
17 Jul 2024 : 10.29
Tokoh Terkait

BMKG Sebut Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Rawan Terkena Suhu Bediding Saat Kemarau

17 Jul 2024 : 10.29 Views 20

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Jakarta, Beritasatu,com - Fenomena bediding (bedhidhing) atau suhu dingin ekstrem pada musim kemarau belakangan melanda sejumlah wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara paling berisiko dilanda fenomena ini.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, bahwa suhu dingin pada saat musim kemarau bukalah hal baru. Fenomena bedhidhing ini biasanya memang rutin setiap tahun melanda sejumlah wilayah Tanah Air.

"Kalau Januari sampai Juni itu suhu terendahnya di wilayah Dieng bisa mencapai minus 1 derajat, sangat dingin. Demikian juga wilayah-wilayah, seperti Bromo, Semeru, dan Lembang," kata Guswanto, saat dihubungi Beritasatu.com, Selasa (16/7/2024).

Menurut Guswanto, fenomena bedhidhing umumnya dipengaruhi oleh kondisi geografis dan topografis yang akan menyasar wilayah selatan Indonesia yang memiliki ketinggian di atas 800 mdpl, seperti wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

"Biasanya yang terdampak adalah wilayah selatan Indonesia dan ini hanya daerah yang memiliki sifat pola hujan monsun, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara," ungkapnya.

Selain itu, Guswanto mengatakan, angin monsun timur atau angin dari Australia yang bersifat kering dan sedikit membawa uap air akan masuk ke wilayah Indonesia, sehingga berdampak pada wilayah Indonesia sebelah selatan akan mengalami suhu dingin.

"Kemudian, pada saat malam hari, posisinya matahari itu bergerak, dan nanti pada 21 September akan di sebelah utara. Nah dengan adanya itu, kita lihat siang hari itu clear sky. Posisi awan hujan itu tidak ada di wilayah Indonesia yang sebelah selatan. Itu menyebabkan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (dilanda suhu dingin)," paparnya.

Sentimen: negatif (86.5%)