Sentimen
Positif (47%)
16 Jul 2024 : 15.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sintang

Turunkan Jenazah Bayi di SPBU, Sopir RSUD Sintang Dimutasi Regional 16 Juli 2024

16 Jul 2024 : 15.54 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Turunkan Jenazah Bayi di SPBU, Sopir RSUD Sintang Dimutasi Tim Redaksi SINTANG, KOMPAS.com - Sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Djoen Sintang , Kalimantan Barat (Kalbar) yang menurunkan jenazah bayi di SPBU karena biaya bensin dimutasi. Direktur RSUD AM Djoen Sintang Ridwan Pane mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah tegas sesuai dengan kronologi yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang. “Penelantaran jenazah ini dilakukan oleh seorang oknum supir yang bertindak di luar prosedur yang berlaku di rumah sakit,” kata Ridwan dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2024). Ridwan menegaskan, atas perbuatannya, sopir ambulans tersebut telah dikenai sanksi berupa mutasi jabatan sesuai dengan mekanisme kepegawaian yang berlaku. “Oknum supir juga diwajibkan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media massa atas tindakannya yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Ridwan. Ridwan menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Kami juga memastikan bahwa setiap petugas menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan tanggung jawab,” ungkap Ridwan. Sebelumnya, Suardi mengaku bersalah atas pertistia tersebut serta meminta maaf kepada keluarga pasien atas perbuatan yang tidak menyenangkan. Suardi menerangkan, sebenarnya pada malam tersebut, bukan waktunya dia bertugas. “Pada malam ini, sebenarnya bukan tugas saya, tetapi biasa saya mengcover teman-teman,” kata Suardi kepada wartawan, Senin (15/7/2025) malam. Saat ditelepon keluarga pasien, Suardi mengaku telah menjelaskan, bahwa ambulans-nya beda dengan ambulans biaya. “ Ambulans saya mengguanakn Dexlite, harga per liter Rp 14.900, sedangkan biaya ambulans yang ditanggung pemerintah seharga Rp 9.500,” terang Suardi. Jadi, menurut Suardi, selisih harga BBM Rp 5.400 dibebankan kepada keluarga pasien. “Nah selisih BBM tadi itu yang saya minta kepada keluarga pasien, ternyata keluarga pasien mengeluarkan surat bahwa sudah dibayar dikasir,” ucap Suardi. Karena tidak ada titik temu, dan terjadi cekcok, Suardi memutuskan menurunkan pasien di SPBU untuk mengganti ambulans biasa. “Saya minta pergantian kepada pihak keluarga sehingga tadi timbul perselisihan. Saya menurunkan pasei dengan mengganti ambulans,” ungkap Suardi. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (47.1%)