Ada 1.000 Kasus DBD di Gunungkidul Sepanjang 2024, 4 di Antaranya Meninggal Tim Redaksi YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul , DI Yogyakarta mencatat lebih dari 1.000 kasus demam berdarah dengue ( DBD ) sepanjang tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 4 di antaranya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono mengatakan, total ada 1.281 kasus DBD Januari-Juni 2024. Adapun rincian, pada Januari terdapat 74 kasus, Februari sebanyak 204 kasus, Maret sebanyak 351 kasus, April sebanyak 240 kasus, Mei sebanyak 231 kasus, dan Juni sebanyak 181 kasus. Jumlah kasus DBD paling tinggi berada di Kapanewon Wonosari, Semanu, Paliyan, Playen, dan Ponjong. "Dari total 1281 ada 4 kasus kematian sampai saat ini," kata Ismono saat dihubungi wartawan melalui telepon Selasa (16/7/2024). Ismono mengatakan saat ini musimnya kemarau, namun masih ada beberapa kali hujan. Inilah yang justru menjadi kewaspadaan, karena nyamuk Aedes Aegypti. Dia mengatakan, paling tinggi berada di Kapanewon Wonosari, Semanu, Paliyan, Playen, dan Ponjong. "Meski saat ini musimnya kemarau, namun masih ada beberapa kali hujan. Inilah yang justru menjadi kewaspadaan, karena nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang biak," kata Ismono. Untuk itu pihaknya meminta kepada masyarakat untuk berperan aktif melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. "Kami sosialisasi terkait pencegahan DBD, tapi kembali lagi masyarakat harus ikut berperan aktif dalam mencegah penyebaran DBD," kata dia. Ismono meminta masyarakat jika mengalami gejala untuk segera dibawa ke layanan kesehatan. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya fatalitas akibat DBD. "Sebagian besar kematian di kasus DBD karena terlambat mendapatkan rujukan," kata dia.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.