Sentimen
Positif (98%)
16 Jul 2024 : 21.34
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Politikus PDI-P: Ada "Invisible Hand" yang Atur-atur Pilkada Jakarta Nasional 16 Juli 2024

16 Jul 2024 : 21.34 Views 16

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Politikus PDI-P: Ada "Invisible Hand" yang Atur-atur Pilkada Jakarta Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus menduga, ada tangan tak kasat mata atau "invisible hand" untuk menentukan sosok yang diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Sosok "invisible hand" tersebut, menurut Deddy, membuat partai politik hingga kini belum menentukan pasangan calon kepala daerah di Jakarta. Mula-mula, Deddy mengakui partainya memang mempertimbangkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Pilkada Jakarta . Namun, ia melihat ada skenario di luar partai politik.  "Ada skenario di luar partai politik yang berkontestasi. Ada kekuatan di luar partai politik yang, apa namanya, invisible hand yang sedang mengatur-atur Jakarta sehingga menjadi serba tidak pasti," kata Deddy saat dihubungi, Selasa (16/7/2024). Deddy menyampaikan, partainya tidak bisa maju mengusung calon di Pilkada Jakarta sendirian. Maka dari itu, PDI-P disebut membutuhkan kerja sama politik atau koalisi di Pilkada Jakarta. Menurut dia, PDI-P tengah menjalin komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Pilkada Jakarta. "Karena ini mengurus Jakarta ini kan memang harus kita cari figur yang memang mampu membenahi kompleksitas masalah yang ada di DKI. Bukan orang yang belajar-belajar begitu loh," ujar anggota Komisi VI DPR ini.
Deddy lantas mencontohkan ketidakpastian yang diduga dibuat oleh sosok "invisible hand" di Jakarta. Semisal, tentang mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sebelumnya disebut-sebut bertarung di Pilkada Jakarta, kemudian berubah menjadi Jawa Barat. Lalu, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang sebelumnya digadang maju di Pilkada Jakarta, kemudian berubah diisukan di Pilkada Jawa Tengah. "Itulah yang saya bilang tadi ada invisible hand di Jakarta ini yang membuat semuanya sangat cair," ucap Deddy. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (98.3%)