Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Duren Sawit, Klender, Cipayung, Pondok Ranggon
Dugaan Penipuan Lowongan Kerja di Duren Sawit Diduga Sudah Berlangsung sejak 2022 Megapolitan 15 Juli 2024
Kompas.com
Jenis Media: Metropolitan
Dugaan Penipuan Lowongan Kerja di Duren Sawit Diduga Sudah Berlangsung sejak 2022 Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - D (27), warga Duren Sawit, Jakarta Timur, menyebut praktik dugaan penipuan lowongan kerja perusahaan berinisial PT MLI yang bertempat di sebuah ruko di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Blok 1H, Klender, Duren Sawit, sudah berlangsung selama beberapa tahun. Pasalnya, sepupu D, P (20), pernah menjadi salah satu korban dugaan penipuan di perusahaan tersebut. "Sepupu saya (P) juga jadi korban (penipuan lowongan kerja). Kejadiannya dua tahun lalu, lokasinya sama (di ruko daerah Klender)," kata D ketika dihubungi Kompas.com , Minggu (14/7/2024). D menceritakan, awal mulanya P yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, tinggal sementara waktu di rumahnya untuk mencari kerja di Jakarta setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Setelah melamar ke sejumlah tempat kerja di Jakarta kurang lebih selama seminggu, P mendapat undangan wawancara kerja dari perusahaan yang diduga PT MLI. Kemudian, P mendatangi ruko di Klender yang dijadikan sebagai kantor oleh PT MLI. "Pagi dia (P) pamit, bilang ada panggilan kerja lokasinya dekat dari rumah. Terus siang atau sore pulang ke rumah," jelas D. Seusai pulang, P bercerita soal wawancara lamaran kerja yang baru ia lakukan kepada D dan bibinya. P pun menceritakan, dirinya disuruh mematikan handphone dan meletakkan barang bawaannya di suatu tempat saat hendak melakukan wawancara dengan seorang wanita yang bekerja di sana. Kemudian, P disuruh wanita itu menyerahkan uang sebesar Rp 1.500.000 dengan alasan untuk biaya tes kesehatan. "Dia (P) dimintain duit, alasannya untuk administrasi sama medical check up biar enggak tes-tes lagi, langsung kerja," ujar D. Saat itu, kata D, P hanya bisa menyerahkan uang sebesar Rp 500.000 lantaran ia tak memiliki jumlah uang yang diminta. Setelah menyerahkan uang Rp 500.000, P diperbolehkan pulang dan mengambil barang-barang yang dititipkan. Ia juga diminta untuk menunggu informasi berikutnya dari orang yang mewawancarainya. Setelah beberapa hari, P menyadari bahwa dirinya tertipu lantaran nomor orang yang mewawancarainya tak bisa dihubungi. Merasa ada yang tak beres, D langsung menanyakan di mana lokasi ia melakukan wawancara lamaran kerja. "Saya tanya di mana lokasi wawancaranya, dia tunjukin lah (ruko daerah Klender). Aduh saya udah tahu sebenarnya (ruko itu tempat penipuan) tapi enggak sempat bilang," jelas D. Pada akhirnya P, kata D, hanya bisa pasrah menjadi korban penipuan dan merelakan uang Rp 500.000 miliknya hilang. "Atas kejadian itu dia trauma, pulang ke kampungnya. Sampai sekarang belum kerja. Mungkin gara-gara pengalaman pertama nyari kerja langsung kena tipu kayaknya bikin dia takut kena tipu lagi," pungkas D. Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang beredar memperlihatkan adanya dugaan penipuan wawancara kerja. Dalam video yang tersebar di Instagram dan TikTok, seorang pelamar kerja mengaku diminta membayar sejumlah uang ketika mengikuti proses wawancara kerja di sebuah perusahaan di Duren Sawit. Seorang perempuan asal Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, berinisial PS (24) mengaku kehilangan uang sebesar Rp 1,7 juta setelah mengikuti proses wawancara kerja di perusahaan yang mengatasnamakan diri sebagai PT MLI. PS tak sendirian saat mengikuti proses wawancara. Saat itu, Rabu (3/7/2024), sekitar belasan orang hadir mengikuti wawancara kerja. "Waktu saya sesi ketiga, itu ada 14 orang jumlahnya," ujar dia kepada Kompas.com , Minggu (14/7/2024). Saat proses wawancara, PS diiming-imingi gaji Rp 5,1 juta per bulan dengan tambahan uang makan Rp 100.000 setiap minggu jika dirinya diterima. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (99.9%)