Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah belakangan mengusulkan pembentukan family office atau kantor keluarga. Wacana ini diusulkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan tengah digodok oleh Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri lainnya.

Menanggapi itu, Direktur Jenderal Pajak periode 2015-2017 Ken Dwijugiasteadi menyampaikan, family office menjadi wacana yang baik untuk dijalankan demi menarik kalangan orang kaya dan super kaya di dunia menaruh uangnya di Indonesia.

"Family office positif. Enggak salah, punya uang ya enggak masalah (menaruh uang di Indonesia)," ungkap Ken, saat ditemui usai diskusi yang digelar HIPMI, di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Sebelumnya, Jokowi juga memanggil sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (1/7/2024) lalu.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Jokowi akan membentuk tim khusus untuk mengkaji peluang family office.

Diketahui, sejauh ini cukup banyak  family office dalam negeri yang menempatkan investasi di luar Indonesia. Pemerintah ingin Indonesia dapat memberikan daya tarik seperti Singapura, Dubai, dan Hongkong.

Diharapkan, pembentukan family office dapat membawa investasi 5% atau US$ 500 miliar yang berasal dari dana pengelolaan family office.