Sentimen
Aksi Kolaboratif dan Kebijakan Terukur Diperlukan untuk Seimbangkan Ekonomi dan Iklim
Beritasatu.com
Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Diperlukan upaya kolaboratif dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan iklim. Seperti diketahui krisis iklim adalah tantangan besar abad ini dengan dampak yang semakin nyata dalam kehidupan kita.
Di sisi lain, Indonesia berambisi mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 8 persen pada 2045 untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah.
“Isu perubahan iklim merupakan tantangan bagi Indonesia yang masih mengejar pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Untuk itu diperlukan empati dan kolaborasi antar berbagai sektor agar dapat menghasilkan rencana aksi kolaborasi ekonomi-iklim yang praktis dan solutif," kata Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F Tamzil, dikutip dari Antara, Kamis (11/7/2024).
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah menggandeng 41 tokoh muda dalam merumuskan rencana aksi kolaborasi yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan aksi iklim.
"Upaya konkret lewat program Global Future Fellows (GFF) 2024: Forging a Climate-Economy Equilibrium dengan mengumpulkan 41 tokoh muda dari multisektor untuk merumuskan rencana aksi
kolaborasi yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan aksi iklim," tambah Cazadira.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan pembuat kebijakan harus menjadi pemimpin yang tidak hanya menjalankan bisnis seperti biasa.
"Para pembuat kebijakan harus menjadi pemimpin yang tidak hanya menjalankan bisnis seperti biasa. Mereka harus memiliki pandangan jangka panjang dan mendorong inovasi menuju masa depan yang berkelanjutan," kata Taufiq.
Sentimen: positif (79%)