Sentimen
Negatif (98%)
11 Jul 2024 : 20.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pontianak

Kasus: mayat

Penyebab Kematian Orangutan yang Ditemukan di Kalbar Terungkap Regional 11 Juli 2024

11 Jul 2024 : 20.56 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Penyebab Kematian Orangutan yang Ditemukan di Kalbar Terungkap Tim Redaksi PONTIANAK, KOMPAS.com - Satu individu orangutan dewasa ditemukan mati di kebun jabon, Desa Meriam Berasap, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat ( Kalbar ) Rabu (10/7/2024). Kepala Polisi Resor Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar. Achmad menerangkan, pemeriksaan dan proses bedah dilakukan di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia di Kabupaten Ketapang. “Dokter pemeriksa menyatakan luka yang berada di punggung kiri bawah diduga luka infeksi. Dan akibat infeksi itu, orangutan itu mati,” kata Achmad saat dihubungi, Kamis (11/7/2024). Menurut Achmad, luka yang diderita orangutan itu bukan luka tembakan karena tidak ditemukan proyektil atau sisa peluru. Hasil pemeriksaan yang dilakukan BKSDA Kalbar di lapangan juga tidak ditemukan adanya ceceran darah di sekitar tempat orangutan mati tersebut. “Saat pengecekan di sarangnya yang tidak jauh dari lokasi, juga tidak ditemukan ceceran darah,” ungkap Achmad. Sementara itu, seorang warga Desa Riam Berasap mengatakan, mayat induk orangutan itu ditemukan di kebun jabon milik masyarakat, Rabu (10/7/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. Awalnya, warga melihat satu individu anak orangutan bergelantungan sendiri di atas pohon. “Saat dilakukan penyisiran, akhirnya ditemukanlah mayat orangutan itu,” ucap warga tersebut. Menurut dia, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbari tiba di lokasi sekitat pukul 14.00 WIB dan langsung melakukan evakuasi mayat orangutan untuk nekropsi atau pembedahan. Penyebab kematian orangutan masih dalam pendalaman, namun ditemukan luka yang diduga mirip bekas benda tajam atau jerat. Luka tersebut juga terlihat seperti luka lama sekitar 1-2 pekan namun mengalami infeksi, sehingga tidak sembuh. “Saat proses evakusasi, sebagian tim BKSDA Kalbar tampak kembali melakukan penyisiran untuk menemukan anak orangutan,” ujarnya. Saat anak orangutan itu ditemukan, ternyata mengalami luka di bagian kaki dan memerlukan perawatan. Sehingga tidak bisa langsung dilepaskan. “Anak orangutan itu berjenis kelami betina dan berumur sekitar 2-3 tahun,” tutupnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (98.1%)