Sentimen
Negatif (100%)
10 Jul 2024 : 20.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Grogol, Gambir, Cideng

Kasus: covid-19

Pelintasan Kereta Depan Roxy Mas Akan Ditutup, Penjaga Rel: Saya Nganggur Lagi Dong Megapolitan 10 Juli 2024

10 Jul 2024 : 20.05 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Pelintasan Kereta Depan Roxy Mas Akan Ditutup, Penjaga Rel: Saya Nganggur Lagi Dong Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Faris (23) mengaku khawatir akan kehilangan "pekerjaannya" sebagai penjaga rel kereta jika pelintasan di dekat Roxy Mas ditutup Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Dua tahun ke belakang, Faris mengaku pernah membantu neneknya berjualan baju di Harapan Kita. Namun, sejak pandemi Covid-19, usaha mereka gulung tikar. “Iya. Kalau ini ditutup, saya menganggur lagi,” ujar Faris saat ditemui di dekat Roxy Mas, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024). Faris mengatakan, penghasilan yang dia dapatkan sebagai menjaga rel swadaya juga tidak seberapa, hanya Rp 20.000. Menurut Faris, sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan saat ini. Suatu ketika Faris pernah mencoba melamar pekerjaan di beberapa tempat. Tapi, usahanya belum membuahkan hasil meski dia memegang ijazah SMK. Keluh kesah yang sama juga disampaikan oleh H (70). Pria yang sudah menjaga rel selama 5-6 tahun ini mengaku masih harus memberi makan anak-anaknya dan membayar kontrakan. “(Kalau rel ditutup) ya nganggur ,” ujar H saat ditemui di sekitar rel perlintasan kereta menuju Grogol. Pria yang rambutnya sudah memutih itu mengaku masih menanggung biaya makan dua anaknya meskipun mereka sudah berusia di atas 20 tahun. H menjelaskan, saat ini kedua anaknya juga tidak berpenghasilan dan sulit mendapatkan pekerjaan. Apalagi, anak-anaknya hanya lulusan SD. “Kontrakan juga, sebulan Rp 600.000. Ini bulan tanggal 10 ini sudah harus bayar, seperak pun belum ada. Wah, pusing saya,” lanjut dia. Sebagai penjaga rel, penghasilan H tidak menentu. Dirinya tidak pernah memaksa pengguna jalan untuk memberikan uang receh. Tapi, H juga tidak bisa menjaga rel itu lama-lama karena harus bergantian dengan yang lain. Padahal, sudah 5-6 tahun dia menjaga pelintasan di sana. “Enggak tentu (dikasih berapa). Rp 100 perak ada. Rp 500, Rp 1.000, Rp 2.000. Ada Rp 10.000. Ada yang (kasih) Rp 50.000. Rp 100.000 juga ada,” kata H. Namun, uang yang dikumpulkannya harus dibagi rata dengan orang yang sama-sama menjaga pelintasan kereta di sana. Selain itu, H juga harus membagi penghasilan dengan satu orang yang berada di tikungan rel sebagai pemberi sinyal saat kereta akan melintas. Setiap hari, H mengaku bisa membawa pulang Rp 50.000 hingga Rp 70.000. Jumlah ini merupakan hasil kerjanya menjaga rel sejak pukul 11.00-14.30 WIB. Untuk diketahui, Pemkot Jakarta Pusat kembali memberikan atensi untuk menertibkan kawasan pelintasan kereta api di dekat ITC Roxy Mas. Namun, rencana ini baru dalam tahap pembahasan dinas terkait. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)