Ingin Punya Pekerjaan Lain, Pedagang Kopi "Starling": Jadi Tukang Sapu Juga Mau Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Endang (58), seorang penjual kopi keliling atau dikenal dengan "starling" di Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ingin memiliki pekerjaan lain agar pendapatannya lebih baik. "Mending kerja saya mah, ini (starling) risikonya gede," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (8/7/2024). Endang mengatakan, umur menjadi salah satu kendala dia untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, ia menolak bekerja kasar karena tenaganya tidak lagi sekuat dulu. "Ya jadi tukang sapu, office boy juga saya mau itu," tambah dia. Ia juga rela bekerja apapun asalkan ia masih kuat menjalani pekerjaan tersebut. "Di kampung, ada kerjaan mecah batu, wah saya enggak kuat lagi," tambah dia. Sebelumnya, Endang pernah bertahun-tahun menjadi karyawan di sebuah tempat fotokopy. Akan tetapi, Covid-19 membuat dirinya harus terkena PHK. Hingga kini, ia menjadi penjaja kopi keliling di kawasan Taman Langsat. Saat ini, Endang harus membiayai istri dan anaknya di kampung halaman di Tasikmalaya. "Setiap dua minggu, saya ngirim Rp 400.000 ke istri, jadi sebulan Rp 800.000" kata dia. Ketika menjadi pedagang kopi starling , rata-rata ia hanya bisa mengumpulkan uang Rp 100.00 per hari. Jika sedang ramai, pendapatan bisa menyentuh angka Rp 150.000 per hari. Akan tetapi, jika sedang sepi pembeli, ia hanya bisa membawa pulang Rp 50.000. "Ya rata-rata setiap hari alhamdulillah dapat Rp 100.000 sih," ujarnya mengucap syukur. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.