Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: UGM, Universitas Paramadina
Kab/Kota: bandung, Palembang, Yogyakarta
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Anies Baswedan Siapa? Mantan Jubir Jokowi-JK, Kandidat Capres yang 'Turun Kelas' Lagi ke Pilgub Jakarta 2024
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Sempat bertarung dalam kontestasi Pilpres 2024, Anies Baswedan kembali 'turun kelas' menjadi calon Gubernur (Cagub) Jakarta. Dia resmi diusung PKB untuk kembali bertarung dalam Pilgub Jakarta 2024.
Anies Baswedan merupakan Gubernur Jakarta pada 2019-2023, yang kini tampaknya akan kembali melempar dadu peruntungan untuk kedua kalinya di Ibu Kota. Kiprahnya di dunia politik pun tak perlu diragukan.
Dia diketahui pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan memegang tongkat kekuasaan di DKI Jakarta selama satu periode. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Bijak Memilih, berikut rekam jejak Anies Baswedan lengkap dengan pencapaian dan kontroversinya.
Profil Anies Baswedan
Pemilik nama lengkap Anies Rasyid Baswedan ini lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Terlahir dari keluarga akademisi, kedua orangtuanya yang bernama Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid merupakan dosen di salah satu universitas di Yogyakarta.
Anies Baswedan meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Selama menjadi mahasiswa, dia aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan menjadi salah satu Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Dia juga terpilih menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa melalui kongres 1992. Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2 di University of Maryland, mengambil studi bidang International Security dan Economic Policy.
Pada 1999, Anies Baswedan kembali mendapatkan beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow di Northern Illinois University dan mendapatkan gelar PhD di bidang ilmu politik pada 2004.
Kembali ke Indonesia, dia pun dilantik menjadi rektor Universitas Paramadina dan tercatat menjadi rektor termuda di Indonesia. Sebelum terjun ke dunia politik, Anies Baswedan mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar yang mengirimkan pemuda untuk mengabdi dan mengajar ke Sekolah Dasar di berbagai pelosok Indonesia.
Karier politik Anies Baswedan mulai terlihat sejak menjadi juru bicara kampanye Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014. Jokowi menunjuknya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014-2016), tetapi kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy pada saat reshuffle kabinet.
Anies Baswedan kemudian diusung maju oleh Gerindra, PKS, dan Demokrat. Dia berhasil memenangkan pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta periode 2017-2022 meski sempat menuai kontroversi karena dianggap menggunakan strategi politik identitas.
Total Harta Kekayaan
Menurut LHKPN, berdasarkan data terkini yang tersedia untuk umum, total kekayaan Anies Baswedan mencapai belasan miliar rupiah. Dia diketahui memiliki jumlah aset kurang lebih Rp18,7 miliar.
Akan tetapi, dia juga memiliki utang kurang lebih sebesar Rp7,55 miliar. Sehingga, kekayaan bersihnya adalah Rp11,2 miliar.
Karier Anies Baswedan
Anies Baswedan memiliki karier yang cemerlang sejak usia mudanya. Berikut karir-karir calon Gubernur Jakarta 2024 tersebut:
Peneliti Pusat Antar Universitas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
Pada saat selesai program S1, Anies Baswedan sempat memiliki karir sebagai peneliti dan koordinator proyek di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.
Manajer Riset IPC, Inc. Chicago
Setelah menyelesaikan studi doktor pada 2004, Anies Baswedan sempat bekerja sebagai manajer riser di IPC, Inc. Chicago yang merupakan sebuah asosiasi perusahaan elektronik sedunia. Pekerjaan itu diambil oleh Anies karena tidak memiliki biaya untuk kembali ke Indonesia.
Kemitraan Untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan
Anies Baswedan bergabung dengan Kemitraan untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan sebuah lembaga non-profit yang fokus pada reformasi birokrasi di berbagai wilayah di Indonesia dengan menekan kerjasama antara pemerintah dengan sektor sipil.
Direktur Riset Indonesian Institute Center
Anies Baswedan menjadi direktur riset The Indonesian Institute yang merupakan lembaga penelitian kebijakan publik yang didirikan pada bulan Oktober 2004 oleh aktivis dan intelektual muda yang dinamis.
Rektor Universitas Paramadina
Anies Baswedan dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina pada tanggal 15 Mei 2007. Pada saat itu, dia masih berusia 38 tahun, dan menjadi rektor termuda di Indonesia.
Sah menjadi rektor, Anies Baswedan membuat strategi yaitu mencenangkan Paramadina Fellowship atau beasiswa Paramadina. Beasiswa meliputi biaya kuliah, buku serta biaya hidup.
Paramadina Fellowship merupakan perwujudan idealisme dengan bahasa bisnis. Untuk mewujudkannya, Anies Baswedan mengambil konsep penamaan mahasiswa yang sudah lulus seperti yang biasa digunakan di banyak Universitas di Amerika Utara dan Eropa.
Dia juga membuat gebrakan dengan pengajaran antikorupsi sejak dibangku kuliah. Anies Baswedan menganggap bahwa korupsi merupakan salah satu persoalan bangsa. Anti korupsi diajarkan dalam mata kuliah ini mulai kerangka teoritis sampai laporan investigasi tentang praktik korupsi.
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar
Anies Baswedan dikenal sebagai pencetus Indonesia Mengajar. Gerakan ini merupakan generasi muda yang direkrut sebagai pengajar muda di Sekolah Dasar dan masyarakat selama satu tahun lamanya.
Gagasan ini muncul ketika dia masih menjafi mahasiswa UGM. Pada 1950, pak Koes memginisiasi sebuah program bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM), progrma ini untyk mengisi kekurangan guru SMA di daerah, khusunya luar Jawa. PTM ini justru mendirikan SMa baru dan pertama di sebuah kota kabupaten.
Selepas dari UGM, Anies Baswedan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di Amerika Serikat. Dengan belajar dan bekerja di luar negeri, dia menyadari bahwa anak-anak Indonesia membutuhkan kompetensi kelas dunia untuk bersaing di lingkup Global.
Anak-anak Indonesia juga harus punya pemahaman yang cukup. Semua proses yang dilakukannya perlahan membentuk ide besar yaiti Gerakan Indonesia Mengajar.
Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat
Pada 27 Agustus 2013, Anies Baswedan dipanggil untuk memasuki dunia politik dengan mengurus negeri dan mengikuti konvensi Demokrat. Undangan tersebut berisi ikhtiar untuk ikut melunasi janji Kemerdekaan. Anies Baswedan menerima bersama sebelas orang lainnya.
Semangatnya melunasi kanji kemerdekaan itu yabg menjadi misinya untuk negeri. Bagi Anies Baswedan, apa yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945 bukan hanya sebuah cita-cita melainkan sebuah janji yang harus ditepati.
Dia menilai, janji itu harus dilunasi oleh seluruh warga negara Indonesia tak terkecuali dirinya. Sikapnya dinyatakan resmi dalam deklarasi Konvensi Partai Demokrat pada 15 September 2013.
Gagasan yang disampaikannya mengajak kepada semua orang untuk ikut terlibat dalam mengurus negeri dan ikut turun tangan. Gagasannya dibuktikan dengan membuat Gerakan Turun Tangan yang dalam waktu satu tahun berhasil mengumpulkan lebih dari 300.000 relawan tanpa bayaran.
Berikut, beberapa debat Bernegara Konvensi Partai Demokrat yang diikuti oleh Anies Baswedan:
Debat Konvensi di Medan: Debat perdana Anies Baswedan mengungkapkan beberapa inisiatif, seperti idenya untuk merelokasi kantor BUMN ke daerah-daerah. Bagi Anies pertamabahan ekonomi di Indonesia harus merata. Anies juga menorehkan sejarah politik yang bersih dengan didukung oleh relawan-relawan tanpa bayaran dan tidak mengotori spanduk. Debat Konvensi di Palembang: Debat konvensi yang kedua dilakukan di Palembang Sport Convention Center. Anies menekankan pembangunan dan pemerataan ekonomi sampai ke desa, selain itu Anies jyga menekankan pemerataan ekonomi dapat tercapai apabila pembangunan infrastruktur di desa seperti listrik, jalan serta irigasi dapat dibangun dengan baik. Debat Konvensi di Bandung: Debat ketiga ini dilaksanakan di Hotel Harris, Bandung. Anies mengungkapkan konsep kepemimpinan yang akan diusung seperti main angklung, arti konsep ini setiap orang yang terlibat turun tangan, sementara pemimpin menggerakkan dan membuat harmoni.
Anies Baswedan mendirikan Gerakan Turun Tangan pada bulan Agustus 2013. Gerakan ini untuk mengajak semua orang terlibat dalam melunasi janji kemerdekaan dan mengajak semua orang turut terlibat dalam mengurus negeri ini dengan mendorong mengelola pemerintahan. Gerakan ini berhasil mengumpulkan sebanyak 35.00 lebih relawan.
Gerakan Turun Tangan bergerak pada kegiatan politik, yang mana gerakan ini mendorong anak-anak muda seluruh Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan politik. Gerakan ini didukung oleh sebuah platform online pertama berbasis gerakan relawan.
Platform ini berfungsi dalam membantu relawan mencari, mengumpulkan serta menggerakkan para sukarelawan di lokasi seluruh Indonesia berdasarkan keahlian masing-masing. Sistem ini didukung melalui e-mail, dan SMS untuk mengundang para sukarelawan dari berbagai daerah.
Gerakan ini juga menjadi pendorong agar kampanye dilakukan secara sehat tanpa adanya kampanye hitam. Misalnya dilakukan oleh Turun Tangan wilayah Bandung yang mengajak para capres dan cawapres melakukan kampanye sehat di Pilpres tahun 2014.
Juru Bicara Pasangan Pilpres Jokowi-Jusuf Kalla
Anies Baswedan pernah menjadi juru bicara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang berlaga pada Pilpres 2014-2019. Dia juga pernah menjabat sebagai Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Anies Baswedan diberi mandat oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di dalam kabinetnya pada 27 Oktober 2014. Anies menilai bahwa pendidikan merupakan kunci peningkatan kualitas manusia. Maka dari itu Anies merasa peningkatan kualitas pendidikan akan terjadi dengan meningkatkan kualitas guru.
Selama menjadi Mendikbud, Anies Baswedan memberikan beberapa gebrakan, seperti:
Menunda pelaksanaan Kurikulum 2013, tetapi mengembalikan pada Kurikulum 2006 serta menerapkan kurikulum 2013 pada jumlah sekolah yang terbatas Mengubah Ujian Nasional bukan hanya sebagai ukuran kelulusan, tetapi sebagai pemetaan pemerataan kualitas pendidikan daerah Program Uji Kompetensi guru dan Sertifikasi Guru untuk meningkatkan kompetensi seorang guru Membentuk direktorat Keayahbundaan untuk memperkuat peran orang tua dalam mendidik anak Menghapus masa orientasi sekolah menjadi Pengenalan Lingkungan Sekolah dari pihak sekolah Mengangkat direktur Jenderal Kebudayaan berasal dari Non PNS secara terbuka Mengangkat Mantan Jaksa KPK dan Kabiro Hukum KPK sebagai Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan.
Itulah orofil lengkap dan perjalanan karier Anies Baswedan, mantan kandidat Capres yang kembali 'turun kelas' untuk Pilgub Jakarta 2024.***
Sentimen: positif (100%)