BMKG: Waspada Hujan Deras di Sebagian Besar Wilayah Indonesia
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan mayoritas daerah di Indonesia untuk waspada terhadap potensi hujan berintensitas deras pada Sabtu. Peringatan ini mencakup wilayah dari bagian barat, tengah, hingga timur Indonesia.
Dalam laporan analisa Pusat Meteorologi Publik BMKG yang diterima di Jakarta, Sabtu, disebutkan daerah-daerah yang harus waspada terhadap dampak hujan deras antara lain:
Pulau Sumatera: Sumatera Selatan, Lampung. Pulau Jawa: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Pulau Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Pulau Sulawesi: Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Maluku: Maluku dan Maluku Utara. Papua: Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.
Selain hujan deras, BMKG juga mengingatkan masyarakat di provinsi-provinsi tersebut untuk mewaspadai turunnya hujan yang disertai petir dan kilat mulai siang hingga dini hari.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dikutip dari ANTARA menjelaskan bahwa potensi dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia masih tinggi meskipun sudah memasuki musim kemarau.
Potensi peningkatan hujan dipicu oleh dinamika atmosfer yang masih aktif di wilayah Indonesia, termasuk fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, serta pola sirkulasi siklonik dan La Nina.
Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diperkirakan dapat menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang. Kondisi ini juga dapat menimbulkan dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor, meskipun Indonesia akan menghadapi puncak musim kemarau pada medio dasarian II Juli hingga September 2024.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif guna menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem ini.(*)
Sentimen: negatif (65.3%)