Sentimen
Positif (100%)
6 Jul 2024 : 08.35
Informasi Tambahan

Event: Ibadah Haji

Hewan: Kambing

Kab/Kota: Mekah

Tokoh Terkait
Arsad Hidayat

Arsad Hidayat

Daging Dam Jemaah Haji Indonesia Siap Dikirim ke Tanah Air, Menko PMK: Perizinan Sudah Siap

6 Jul 2024 : 08.35 Views 27

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengapresiasi perbaikan tata kelola dam yang dilakukan pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Tahun ini, sebagian daging yang berasal dari dam petugas dan jemaah haji Indonesia yang akan dikirim ke Tanah Air. Hal ini menurut Menko PMK merupakan terobosan yang perlu ditindaklanjuti dan dimasifikasi pada masa yang akan datang.

Pernyataan ini disampaikan Menko PMK usai mengunjungi perusahaan pengepakan daging di kawasan Mekah, Arab Saudi. Turut mendampingi, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz, Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat, dan Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah, Khalilurrahman.

“Kami tadi sudah mendiskusikan bermacam hal yang berkaitan dengan rencana mengirimkan daging kurban jemaah  haji Indonesia. Tahun ini kita belum mengirimkan secara besar-besaran, karena masih dalam proses trial,” ungkap Muhadjir, di Mekah, Jumat, 5 Juli 2024 Waktu Arab Saudi (WAS).

Untuk perizinan di Indonesia, menurut Muhadjir, semuanya sudah siap. "Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih dari kementerian-kementerian terkait, mulai dari Kementerian Pertanian, kemudian juga BPOM, Ditjen Imigrasi, semua sudah siap,” imbuhnya.

Pihaknya bersama stakeholder terkait telah mengecek kesiapan daging kurban yang akan dikirimkan ke Indonesia. “Dari BPOM juga sudah ada di sini  untuk memastikan proses, mulai dari  penyembelihan, termasuk pengadaan kambing sampai selanjutnya. Jadi daging matang yang siap dikirim ke Indonesia. Itu sudah dipastikan aman sesuai dengan standar,” tuturnya.

Lebih lanjut Muhadjir menyebutkan, setiap pengepakan juga menjadi perhatian pemerintah. Hal itu untuk memastikan daging yang dikirimkan ke Tanah Air layak dikonsumsi. “Semua dipastikan bahwa berbagai macam penyakit dan bakteri, termasuk PMK (penyakit mulut dan kaki) itu betul-betul mati, sehingga kita memastikan bahwa membawa daging tersebut dalam keadaan aman ke Indonesia,” tandasnya.

Peluang Ekonomi Ekosistem Haji

Selain mengunjungi tempat pengepakan daging, Muhadjir bersama rombongan juga meninjau Rumah Potong Hewan (RPH) Ukaisyiyah di Mekah. Di lokasi ini, dia melihat prosesi penyembelihan yang dilakukan. “Kita berkewajiban untuk memastikan prosesi yang dilakukan sesuai dengan syariah, dan daging hasil sembelihan diserahkan kepada yang berhak,” kata Muhadjir.

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga melihat adanya peluang pengiriman tenaga juru sembelih dari Indonesia. Berdasarkan keterangan pengelola RPH, di musim haji mereka mempekerjakan 5.000 tenaga penyembelih.

“Tadi kita ngomong-ngomong, dari syahbandar (pengelola RPH) menginginkan ada penyembelih dari Indonesia. Dia ingin ada 1.500 penyembelih untuk tahun depan, nanti Pak Dubes yang akan menindaklanjuti. Dan mungkin nanti ada kerja sama yang lain. Karena di sini kotoran dan kulit kambing dibuang begitu saja. Tadi juga mengusulkan, ada kerja sama dari pelaku usaha di Indonesia yang sudah punya pengalaman di bidang penyamakkan kulit itu juga bisa kerja sama dengan RPH di sini,” imbuhnya.

Senada dengan Muhadjir, Dubes Abdul Aziz menyatakan, akan menindaklanjuti peluang tersebut. “Insyaallah apa yang disampaikan oleh Bapak Menko akan kami upayakan ditindaklanjuti. Terutama karena ini perusahaan swasta, mungkin sebagai perwakilan pemerintah di Saudi Arabia, kami juga akan mengundang para swasta dari Indonesia. Mudah-mudahan bisa direalisasikan tahun depan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat mengungkapkan, pada tahun ini tercatat baru ada sekitar 6.500 petugas dan jemaah yang menyalurkan damnya pada RPH yang direkomendasikan pemerintah. Selanjutnya sebanyak 4.500 ekor kambing disembelih dan disalurkan dagingnya di Tanah Suci. Sementara itu, 2.000 ekor lainnya, dagingnya akan disalurkan ke Tanah Air.

“Dari dua ribu kambing tersebut, selanjutnya akan di-packaging dengan cara retorch. Satu ekor kambing di-packing menjadi empat pak. Jadi total akan ada delapan ribu pak daging yang akan dikirimkan ke Indonesia. Masing-masing paknya berisi 2,5 kg daging,” terang Arsad.

Pihaknya berharap, tahun depan angka ini dapat meningkat signifikan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia juga.***

Sentimen: positif (100%)