Sentimen
Positif (99%)
1 Jul 2024 : 20.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

6 Piagam Palsu Berhasil Lolos di PPDB Jateng, Disporapar Jateng Akui Kecolongan Regional

1 Jul 2024 : 20.17 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Piagam Palsu Berhasil Lolos di PPDB Jateng, Disporapar Jateng Akui Kecolongan Tim Redaksi SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah mengaku kecolongan meloloskan legalisir piagam palsu yang diajukan calon peserta didik (CPD). Belakangan, menjelang pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jateng diketahui bila piagam tersebut dipakai untuk mendaftar PPDB jalur prestasi. "Permasalahan penggunaan piagam yang diduga palsu, yang diverifikasi kami, intinya ini menjadi pembelajaran buat kita, kita akan lebih berhati-hati lagi," jelas Plh Disporapar Jateng Syurya Deta Syafrie saat di kantornya Jateng, Senin (1/7/2024).   Padahal pihaknya bermaksud mempermudah layananan kepada masyarakat tanpa mempersulit proses legalisir. Namun yang terjadi, Disporapar Jateng justru kecolongan. Deta mengatakan, seluruh berkas persyaratan legalisir telah dipenuhi oleh CPD. Sehingga proses legalisir piagam pun dipermudah. "Disporapar ini juga dalam tanda kutip bisa menjadi korban. Karena ternyata yang kami lakukan adalah terlalu berpikiran positif, memberikan bantuan tidak ngangel-ngangel (mempersulit) orang-orang yang mengajukan perizinan," ujarnya. Deta mendapati piagam itu digunakan untuk mendaftar di sejumlah SMA Negeri di Kota Semarang. Di antaranya SMA N 1 Semarang, SMA N 3 Semarang, SMA N 5 Semarang, dan SMA Negeri lainnya. Faktanya, piagam kejuaraan internasional marching band di Malaysia memang diperoleh siswa SMP Negeri 1 Semarang sebagai juara 3. Namun dalam legalisir yang diajukan ke Disporapar diubah menjadi juara 1. Pihaknya baru mengetahui temuan piagam palsu setelah mendapat aduan dari masyarakat. Kini, pihaknya telah memanggil pihak sekolah dan pelatih marching band untuk melakukan klarifikasi. "Surat pernyataan berisi pelatih menyatakan tidak menggunakan piagam tersebut karena meragukan keabsahannya, dan ngomong (mengatakan) piagam tidak sesuai hasil lomba (dipalsukan)," tegasnya.   Kemudian pihaknya telah menyerahkan persoalan itu kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah dan Inpekstorat untuk pendalaman lebih lanjut. Dia pun mengimbau kepada orang tua untuk percaya diri dengan prestasi anak-anak mereka. "Kalau memang tidak didapatkan ya jangan dibuat-buat, itu pembelajaran untuk anak-anak menjadi punya budi pekerti dan karakter baik. Mau daftar sekolah dengan harus awal yang baik. Diawali dengan baik, dilaksanakan dengan baik, dan menghasilkan produk yang baik juga," tandasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.8%)