FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Aneka paradoks pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dibahas dalam buku Denny JA, berjudul: “Dengan Science, Memenangkan Pilpres 2024, Transkripsi 100 Video Ekspresi Data Denny JA.” Buku tersebut resmi diluncurkan pada 1 Juli 2024.

“Betapa berbedanya pandangan sebagian kalangan terpelajar dengan mayoritas pemilih di Pilpres 2024. Kalangan terpelajar di media, juga civil society, guru besar kampus mengeritik Jokowi, Gibran, dan Prabowo keras sekali, mulai bulan November 2023 hingga Februari 2024,” beber Denny JA, dikutip dari laman resmi Facebook-nya, Denny J.A's World.

Yang terjadi, bebernya, malah Prabowo-Gibran justru tambah populer dan akhirnya menang satu putaran saja.

Transkripsi 100 Video Ekspresi Data Denny JA.” Buku tersebut resmi diluncurkan pada 1 Juli 2024.

Tak hanya itu,  paradoks lainnya juga dianalisis di buku itu.

Pada Agustus 2023, LSI Denny JA mengumumkan lewat publikasi persnya bahwa Prabowo, jika berpasangan dengan Gibran, akan mengalahkan Ganjar dengan pasangannya dan Anies dengan pasangannya.

“Inilah survei pertama yang dengan riset dan data mengumumkan Prabowo mungkin menang jika berpasangan dengan Gibran,” jelasnya.

Publikasi LSI Denny JA ini membingungkan banyak orang. Bagaimana mungkin Gibran bisa membantu Prabowo menang dalam Pilpres?

Apalagi saat itu,  jelas Denny JA, pada Agustus 2023, masih ada undang-undang yang melarang capres dan cawapres untuk maju jika belum berusia 40 tahun.

“Pada saat itu, Gibran belum berusia 40 tahun. Secara undang-undang mustahil Gibran bisa dicalonkan sebagai calon wakil presiden. Dicalonkan saja mustahil, apalagi diprediksi menang?,” jelasnya.