Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com. Para PNS di Jawa Tengah berzakat lewat Baznas untuk kesejahteraan masyarakat Dalam Negeri    Sigit Kurniawan    Sabtu, 29 Juni 2024 - 07:45 WIB

Elshinta.com - Para PNS di Jawa Tengah menyalurkan zakat mereka melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah. Dalam satu tahun nilai yang terkumpul mencapai Rp450 milyar. Zakat itu berasal dari Rp100 milyar para PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Rp350 milyar dari PNS kabupaten dan kota di 35 daerah tingkat dua di provinsi ini, kata Ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Darodji.

“Zakat yang terkumpul itu kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan mereka. Itu sejalan dengan program pemerintah,” kata Darodji di sela-sela pameran produk UMKM dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, Kamis (27/6/2024).

Ia  menjelaskan, pemberdayaan masyarakat itu misalnya dengan mengajak mereka untuk lebih  kreatif. Mereka yang pengusaha meskipun UMKM, dilatih dengan berbagai pelatihan kerja, seperti tata boga, keterampilan bengkel. Tujuannya agar mereka mandiri dan tidak berharap bantuan lagi.

“Selain itu juga pemberian modal kepada masyarakat untuk berusaha dengan pendampingan pengawasan oleh para penyuluh agama di Jawa Tengah yang sudah 95 persen berhasil. Sebagai contoh, saat awal berusaha ia hanya memiliki dua meja di warungnya, kini berkembang menjadi lima meja. Bila dulu hanya ada dua pembantu, kini ada lima pembantu. Itu artinya ada kemajuan usahanya,” katanya.

Di samping itu Baznas juga membentuk Z-Auto berupa bengkel kendaraan bermotor, termasuk rumah sehat di kabupaten dan kota. Masyarakat akhirnya tahu bahwa Baznas membantu tanpa harus ribet.

Sementara itu Plt Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR Baznas,  Eka Budhi Sulistyo menambahkan, “Baznas bersinergi dengan Baznas Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan pemberdayaan program Zakat Community Development (ZCD) kepada kelompok tani Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).”

Eka menegaskan, pentingnya kolaborasi antara BAZNAS pusat dan daerah untuk memastikan program ZCD berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

“Penyalurkan bantuan pemberdayaan program ZCD menjadi wujudnya nyata untuk mengoptimalkan potensi zakat guna meningkatkan kesejahteraan para penerima zakat atau mustahik,” ujarnya seperti dilaprorkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Sabtu (29/6).

Sumber : Radio Elshinta