Sentimen
Positif (79%)
16 Okt 2024 : 19.14
Tokoh Terkait

Andi Widjajanto: Saya Pernah Usulkan Sri Mulyani sebagai Menteri Pertahanan 2019

16 Okt 2024 : 19.14 Views 10

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Andi Widjajanto: Saya Pernah Usulkan Sri Mulyani sebagai Menteri Pertahanan 2019

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan Sekretaris Kabinet (Menseskab), Andi Widjajanto mengungkapkan sebuah momen penting yang terjadi pada tahun 2019, ketika Presiden Joko Widodo tengah mempersiapkan formasi kabinet untuk periode keduanya.

Dalam salah satu diskusi, Andi menyebut dirinya pernah dimintai pendapat oleh presiden mengenai sosok yang layak mengisi posisi Menteri Pertahanan. Tanpa ragu, Andi mengusulkan nama Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan yang dikenal piawai dalam pengelolaan ekonomi nasional.

"Pada saat itu, saya mengusulkan Sri Mulyani sebagai Menteri Pertahanan karena yang dibutuhkan adalah seseorang yang benar-benar bisa memandu sektor pertahanan dari sudut pandang ekonomi," kata Andi di YouTube Akbar Faizal, dikutip Selasa (15/10/2024).

Ia menegaskan bahwa tantangan pertahanan modern tidak hanya terbatas pada kemampuan militer, tetapi juga memerlukan pemahaman mendalam tentang kebijakan ekonomi, khususnya terkait anggaran besar yang dikeluarkan untuk memperkuat ketahanan nasional.

Menurut Andi, posisi Menteri Pertahanan bukan hanya tentang strategi militer, tetapi juga kemampuan dalam menavigasi anggaran pertahanan yang besar dan memastikan alokasi yang tepat sesuai dengan prioritas nasional.

Dengan latar belakang Sri Mulyani yang kuat di bidang ekonomi dan pengelolaan keuangan negara, Andi meyakini bahwa ia memiliki kemampuan untuk memandu pertahanan nasional dengan perspektif yang lebih komprehensif.

Andi juga menceritakan pengalamannya bertemu dengan Menteri Pertahanan Swedia di sebuah acara di Den Haag, Belanda. Menteri Pertahanan tersebut, yang memiliki gelar PhD di bidang ekonomi, menurut Andi, adalah contoh nyata bahwa kemampuan untuk memimpin sektor pertahanan tidak selalu harus didasarkan pada pengalaman militer atau latar belakang politik pertahanan.

"Saat itu saya bertemu Menteri Pertahanan Swedia yang memiliki gelar PhD di bidang ekonomi. Ia tidak memiliki pengalaman memegang senjata ataupun latar belakang politik pertahanan. Namun, dengan pendekatan ekonomi yang strategis, ia mampu menjalankan tugasnya dengan sangat baik," ujar Andi.

Pengalaman ini memperkuat keyakinan Andi bahwa pendekatan pertahanan modern kini semakin multidisiplin. Di era yang serba kompleks, ancaman terhadap negara tidak hanya berasal dari ancaman militer, tetapi juga dari aspek ekonomi, teknologi, dan diplomasi internasional. Oleh karena itu, memiliki pemimpin yang bisa melihat pertahanan dari kacamata ekonomi dianggap semakin relevan.

Meskipun pada akhirnya Sri Mulyani tidak terpilih sebagai Menteri Pertahanan, usulan Andi mencerminkan pandangan baru tentang peran ekonomi dalam kebijakan pertahanan. Di masa depan, kombinasi antara kepemimpinan ekonomi dan militer mungkin menjadi tren baru dalam manajemen pertahanan di berbagai negara.

Dengan semakin kompleksnya ancaman global yang dihadapi, termasuk perang siber, krisis ekonomi, hingga perubahan iklim, pendekatan yang hanya fokus pada strategi militer mungkin tidak lagi cukup. Ekonomi menjadi salah satu elemen kunci dalam memandu pertahanan suatu negara, dan pemimpin dengan latar belakang ekonomi bisa memberikan perspektif baru yang diperlukan untuk menjawab tantangan masa depan. (Ikbal/fajar)

Sentimen: positif (79.5%)