Sentimen
Negatif (98%)
3 Okt 2024 : 22.31
Informasi Tambahan

BUMN: PT Timah Tbk

Kab/Kota: Bangka

Kasus: Tipikor, korupsi

Eks Petinggi PT Timah Akui Biaya Sewa Smelter Harvey Moeis dkk Kemahalan

3 Okt 2024 : 22.31 Views 14

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Eks Petinggi PT Timah Akui Biaya Sewa Smelter Harvey Moeis dkk Kemahalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Divisi Keuangan PT Timah Tbk Abdullah Umar Baswedan mengakui biaya sewa smelter swasta yang berkisar 3.500 dollar Amerika Serikat (AS) per ton terlalu mahal.

Keterangan itu Abdullah sampaikan ketika dihadirkan menjadi saksi dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah di PT Timah Tbk dengan terdakwa Tamron, selaku pemilik PT Venus Inti Perkasa dan kawan-kawan.

Mulanya, Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Toni Irfan, mencecar Umar terkait kerja sama sewa smelter PT Timah dengan perusahaan swasta yang diinisiasi Harvey Moeis, selaku perwakilan PT Refined Bangka Tin (RBT).

“Sewa peralatannya atau penghasilan dari pengolahan?” tanya Hakim Toni di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024).

Baca juga: Sekretaris Bos Smelter Timah Disebut Transaksi Valas Ratusan Kali, Totalnya Capai Rp 80 M

“Peralatannya yang dihitung ada jam jalan, kemudian dikonversi menjadi tonase, yang kemudian muncullah 3.700 per ton,” jawab Umar.

Umar mengaku tidak mengetahui asal-usul penentuan biaya sewa smelter swasta sehingga muncul angka 3.700 dollar AS per ton.

Ia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam rapat penentuan kerja sama tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Toni mengonfirmasi pertemuan Umar dengan Harvey Moeis di Restoran Sofia at Gunawarman, Jakarta Selatan, pada 2018.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) poin 16, pemeriksaan ketiga, kata Toni, Umar pernah menyampaikan keterangan kepada penyidik bahwa ia diminta Direktur Keuangan PT Timah saat itu, Emil Ermindra untuk mengikuti pertemuan dengan Harvey Moeis dan kawan-kawan.

Baca juga: Sekretaris Pribadi Bos Smelter Timah Ngaku Beli Valas di Money Changer Helena Lim

Ia diminta Emil mewakilinya dan menemani Alwin Albar yang saat itu menjabat Direktur Operasi dan Produksi PT Timah.

Di lobi, ia bersama Alwin bertemu Harvey Moeis. Sementara kedua orang itu intens berbicara, Umar lebih banyak diam karena tidak mengerti.

“Kenapa saya tahu hanya Harvey Moeis karena ya memang waktu itu Pak Alwin cukup intens ngobrol dengan Pak Harvey Moeis,” tutur Umar.

Keduanya membicarakan rencana kerja sama sewa smelter PT Timah dengan perusahaan swasta, termasuk PT RBT yang diwakili Harvey Moeis.

Pada kesempatan itu, Umar kemudian menyampaikan keheranannya kepada Alwin terkait biaya sewa smelter yang mencapai 3.500 dollar AS per ton.

Padahal, biaya penglogaman timah di smelter PT Timah sendiri di Muntok, Bangka Belitung hanya berkisar 1.000 dollar per ton.

Baca juga: PT Timah Disebut Hanya Sumbang Ekspor 25 Persen, padahal Wilayah Tambang Paling Luas

Sentimen: negatif (98.1%)