FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Penggunaan narkoba secara ilegal dapat menimbulkan dampak negatif yang sangat serius, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Selama tahun 2023, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) menangani sebanyak 2.217 kasus narkoba.

Sosiolog Unhas Sawedi Muhammad menekankan pentingnya pendekatan persuasif pada stakeholder dalam memberantas narkoba.

Menurutnya, penyuluh narkoba sebagai garda terdepan penting sekali untuk memahami strategi komunikasi dengan stakeholder terkait dengan bahaya penggunaan narkoba.

“Penyuluh narkoba tentu secara langsung bergerak sendiri di lapangan. Itu ada penegak hukum lainnya. Itu harus bekerja simultan. Nda bisa sendiri-sendiri. Dan BNN tidak bisa dibiarkan bekerja sendirian karena narkoba ini adalah musuh bersama yang harus diberantas secara bersama-sama juga,” kata Sawedi saat menjadi pembicara di Bimbingan Teknis Penyuluh Narkoba BNN, di Makassar, Sulsel, Jumat, (27/9/2024).

Karena itu lanjut dia, kemampuan komunikasi atau interpersonal skill dengan lembaga-lembaga terkait itu menjadi sangat dibutuhkan sekali.

Di sisi lain, keluarga sebagai institusi terpenting dari masyarakat memang harus ada perhatian khusus.

Hanya saja persoalannya karena keluarga adalah ranah privasi yang paling jarang disentuh oleh negara sebab ada batas-batas personal yang tidak bisa ditembus.

Lebih jauh kata Kepala Staf Rektor Unhas ini penting sekali penguatan RT/RW dan desa sebagai level terbawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga bisa melakukan monitoring secara menyeluruh.

“Dan juga kehidupan bertetangga yang baik itu harus terus didorong terus yah. Sehingga, disiplin individualisme ini tidak selalu mengemuka. Agar kehidupan bersama diantara masyarakat itu bisa terbina secara simbolis,” tandasnya. (selfi/fajar)