Postingannya Soal Rans Nusantara Hebat Viral, Said Didu: Komennya Kok tentang Mesin Cuci?
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Postingan Said Didu yang memperlihatkan suasana Rans Nusantara Hebat hingga kini masih ramai jadi perhatian warganet.
Jutaan warganet di aplikasi X (twitter) telah melihat postingan itu.
Postingan mantan sekretaris Kementerian BUMN yang dikenal kritis ini pun panen like dan ribuan komentar dari warganet.
Said Didu kembali membahas cuitannya itu dengan pertanyaan. Dia menyoroti komentar yang membahas mesin cuci.
"Apa yg menarik dari postingan ini? Kok sdh dilihat 4 juta, dilike 35.200, komentar ribuan tapi kok komennya malah ttg mesin cuci?," tulis Said Didu melalui akun @msaid_didu di X, dikutip Kamis (26/9/2024).
Warganet pun kembali ramai mengomentari cuitan terbaru dari mantan anggota DPR RI itu.
"hahaha moneylaundry maksudnya ges?," balas seorang netizen.
"Soalnya bisnis laundry yg awet & laris manis🤠kalo bisnisnya yg ini baru sih masih viral-viralnya tp gatau deh bakal bertahan lama gk wkwk," sindir lainnya.
"Sekali2 di spill donk mekanisme ngelaundry dgn mesin merk Rans itu gimana om," cuap netizen lainnya.
Sementara itu, melansir Bisnis.com, dikabarkan bahwa pedagang dan penyewa tenant di Rans Nusantara Serpong mengeluhkan sepinya lokasi itu dalam kurun waktu 3 bulan terakhir.
Seorang pedagang Nasgor Bungkus Besek, Cepri mengatakan bahwa dari siang sampai malam pukul 21.00 WIB, belum terjual satu porsi makanan. Ini bukan pertama kali terjadi, tetapi sering terjadi saat weekdays.
"Waktu awal-awal pembukaan lumayan ramai, penjualan bisa tembus sampai Rp8 juta per hari, tetapi sekarang mulai redup, untuk dapat Rp500.000 aja sulit sekarang,"
Rans Nusantara Hebat melaksanakan grand opening pada 30 Maret 2024. Saat awal-awal peresmian Rans Nusantara, ada banyak kegiatan, lomba, serta aktivitas musik dari tokoh terkemuka.
Dia membeberkan bahwa penjualan dalam 3 bulan terakhir anjlok dan berbanding terbalik dari grand opening. Namun, dia juga memasang penjualan via aplikasi penjualan makanan online.
"Pernah juga kami enggak ada pembeli di sini, tapi untung aja ada yang pesan via aplikasi online. Rata-rata pemesanan via aplikasi online sekitar 3-8 orang pembeli," katanya. (bs-sam/fajar)
Sentimen: positif (66.3%)