Sentimen
Negatif (99%)
21 Sep 2024 : 20.38
Partai Terkait

Singgung Mahfud MD dan Megawati, Istana Pasang Badan Bela Kaesang Soal Privat Jet

21 Sep 2024 : 20.38 Views 50

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Singgung Mahfud MD dan Megawati, Istana Pasang Badan Bela Kaesang Soal Privat Jet

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi seakan pasang badan memberikan pembelaan terhadap Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang tengah diterpa isu dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi.

Hasan menyoroti bahwa penggunaan jet pribadi bukan hanya dilakukan oleh Kaesang, melainkan juga sejumlah tokoh publik lainnya seperti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan mantan Menko Polhukam Mahfud MD.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Rabu (18/9/2024), Hasan mengatakan bahwa Kaesang bukanlah pejabat publik dan memiliki kehidupan serta bisnis sendiri. Ia menilai sorotan terhadap Kaesang terkait penggunaan jet pribadi lebih didorong oleh kebencian yang ditujukan kepada keluarga Presiden Joko Widodo.

“Mas Kaesang itu bukan pejabat publik. Banyak pejabat publik lain yang juga menggunakan jet pribadi. Saya tidak ingat kapan terakhir kali Ibu Megawati menggunakan pesawat komersial,” ujar Hasan.

Hasan juga menyinggung bahwa Megawati sering menggunakan jet pribadi dalam kunjungannya, baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun Megawati bukan pejabat publik, ia adalah ibu dari Puan Maharani, yang selama ini memegang jabatan publik penting, seperti Menko PMK dan Ketua DPR.

“Kalau kita lihat dari tayangan media, Ibu Mega sering menggunakan jet pribadi. Sama seperti Kaesang yang bukan pejabat publik, Ibu Mega juga demikian, meski ibunya Ketua DPR,” tambah Hasan.

Selain Megawati, Hasan juga menyebut Mahfud MD yang pernah mengakui menggunakan jet pribadi milik Jusuf Kalla saat masih menjabat. Menurut Hasan, tidak ada kehebohan publik ketika tokoh-tokoh tersebut menggunakan jet pribadi, berbeda dengan reaksi terhadap Kaesang.

Hasan menilai bahwa kehebohan yang muncul terkait Kaesang dipicu oleh kebencian yang sudah lama menumpuk terhadap Presiden Jokowi dan keluarganya. Ia mempertanyakan motif di balik sorotan ini dan menyebut adanya upaya untuk menyudutkan Kaesang secara tidak adil.

“Ini semacam trial by press terhadap Mas Kaesang, didorong oleh kebencian yang sudah lama ada. Kenapa kalau tokoh lain seperti Ibu Mega atau Pak Mahfud tidak disorot, tapi untuk Kaesang langsung begitu antusias?” ujar Hasan.

Hasan juga menekankan bahwa jika masalah ini terkait hukum, lebih baik diserahkan kepada penegak hukum, dan media diharapkan adil dalam memberitakan isu tersebut.

Hasan kemudian mengkritik tokoh-tokoh antikorupsi yang dinilai membelok-belokkan ketika berbicara soal dugaan gratifikasi Mahfud MD. Ia membandingkan dengan isu yang menimpa Kaesang, di mana menurutnya kritik langsung diarahkan tanpa keraguan.

“Kalau untuk Pak Mahfud, para tokoh antikorupsi jawabannya berbelit-belit. Tapi kalau untuk Mas Kaesang, semuanya straight to the point. Kenapa ada perbedaan sikap seperti itu?” tutup Hasan. (zak/fajar)

Sentimen: negatif (99.8%)