Sentimen
Negatif (99%)
13 Sep 2024 : 21.19
Informasi Tambahan

Hewan: Domba

Partai Terkait

Relawan Sebut Prabowo-Gibran Anggap Isu "Matahari Kembar" Tak Perlu Diseriusi

13 Sep 2024 : 21.19 Views 121

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Relawan Sebut Prabowo-Gibran Anggap Isu "Matahari Kembar" Tak Perlu Diseriusi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Haris Rusly Moti, menanggapi isu "matahari kembar" dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurut Haris, baik Prabowo maupun Gibran menganggap isu tersebut sebagai hiburan yang tidak perlu disikapi serius.

"Isu matahari kembar dalam pemerintahan yang membentuk dan mengarahkan persepsi seakan ada 2 matahari yang bersaing dalam pemerintahan usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024, matahari Prabowo versus matahari Jokowi," ujar Haris dalam jumpa pers di DPP Projo, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).

"Baik Pak Prabowo maupun Mas Gibran menilai rumor seperti ini sebagai hiburan yang tidak perlu disikapi serius. Pak Prabowo sendiri adalah seorang pemimpin yang berjiwa besar yang tidak mudah dihasut dan diadu domba dengan rumor dan intrik," sambungnya.

Baca juga: SBY Ingatkan Hanya Ada Satu Matahari, Pengamat: Sindiran bagi yang Masih Cawe-cawe

Menurutnya, isu ini tidak relevan mengingat Indonesia menganut sistem presidensial yang menempatkan Presiden sebagai pusat kekuasaan dengan dwifungsi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

Lalu, Haris mengenang pesan Prabowo kepada relawan untuk berlapang dada dan berjiwa besar dalam menghadapi setiap dinamika politik agar tidak mudah dihasut dan diadu domba.

"Pak Prabowo bukan tipe pemimpin kuping tipis yang mudah dihasut melalui rumor yang telah menjadi jejak sejarah. Jika kita mengubek-ubek jejak digital di masa lalu, maka tidak ada yang sempurna di masa lampau," jelas Haris.

Haris juga menyebut bahwa isu ini bertujuan untuk melemahkan konsolidasi pemerintahan Prabowo-Gibran pada bulan-bulan awal pasca 20 Oktober 2024. Menurutnya, para pelaku rumor berharap hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Gibran renggang, sehingga pemerintahan yang baru dibentuk itu gagal berkembang.

"Dalam bayangan mereka, jika tujuan merenggangkan hubungan Pak Prabowo dengan Pak Jokowi dan Mas Gibran tercapai, maka diharapkan pemerintahan yang baru seumur jagung itu akan alami puso, punah atau kerdil sebelum berkembang," imbuhnya.

Baca juga: Ingatkan Cuma Ada 1 Matahari, SBY: Akan Kacau Negara kalau Mataharinya Banyak

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahwa hanya ada satu matahari terkait kepemimpinan dalam partai politik dan pemerintahan.

"Ada falsafah yang bagus, belajar dari tata surya, apa yang ada di alam semesta. Di alam ini, hanya ada satu matahari, tidak ada lagi. Sama dengan Partai Demokrat yang kita cintai, hanya ada satu matahari, yaitu ketua umum kita," kata SBY, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin.

Presiden keenam RI ini pun mengatakan, banyak matahari justru akan membuat institusi bahkan negara menjadi kacau.

"Akan kacau dalam sebuah negara, dalam sebuah institusi, termasuk partai politik, kalau mataharinya banyak. Bisa dibayangkan, (akan) semakin panas karena matahari satu sudah panas, kalau ada dua, ada tiga, bagaimana,” ujar dia.

Baca juga: AHY Sebut Demokrat Siap Ikut Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa hanya ada satu matahari di Partai Demokrat, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua umum.

Lebih lanjut, SBY mengajak semua kader Demokrat yang hadir untuk kembali ke masa lalu, ketika partai Demokrat melaluinya dengan penuh tantangan.

"(Hampir) 10 tahun menjadi partai di luar pemerintahan karena memang ada pihak yang tidak menginginkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidak mudah,” ujar SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: negatif (99%)