Sentimen
Negatif (98%)
6 Sep 2024 : 03.00
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota

Institusi: UGM, UNJ

Kab/Kota: Tanah Abang

Kasus: korupsi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Minta Dugaan Gratifikasi Kaesang Diusut, Mahfud MD: Nanti Banyak Pejabat yang Salurkan Gratifikasi Lewat Keluarga

6 Sep 2024 : 03.00 Views 17

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Minta Dugaan Gratifikasi Kaesang Diusut, Mahfud MD: Nanti Banyak Pejabat yang Salurkan Gratifikasi Lewat Keluarga

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pakar Hukum, Mahfud MD meminta dugaan gratifikasi terhadap Ketua PSI, Kaesang Pangarep diusut. Itu terkait penggunaan privat jet saat perjalanan ke Amerika Serikat bersama istirnya, Erina Gudono.

“Terkait ribut-ribut perilaku hedon dan flexing Kaesang & Erina adalah betul pernyataan Pak Alex Marwata (KPK) dan pimpinan PuKat UGM bahwa perilaku hedon dan fkexing Kaesang itu hrs diselidiki dlm konteks gratifikasi,” ungakpnya dikutip dari unggahannya di X, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dibiarkan. Agar mencegah hal serupa terjadi lagi.

“KPK dan Pukat UGM mengatakan, jika kasus seperti Kaesang dibiarkan hanya dengan alasan dia bukan pejabat maka nanti bisa banyak pejabat yang menyalurkan gratifikasi lewat anak dan keluarganya,” ujarnya.

Di tengah isu yang menerpa dirinya,
Kaesang memilih bungkam. Sebab, Kaesang menghindar dari pernyataan awak media yang menunggu dirinya usai mengikuti rapat di kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).

Kaesang hanya melontarkan kata singkat sambil berjalan melwati awak media yang menunggu di depan pintu masuk dan keluar kantor DPP PSI.
 
"Halo semua selamat malam, sehat-sehat semua," ucap Kaesang sambil berjalan memasuki mobil Toyota Fortuner klir hitam berplat nomor B 1566 ZZH.
 
Kaesang menjadi perhatian publik setelah ramai dugaan penerimaan gratifikasi penggunaan privat jet bersama istrinya Erina Gudono saat perjalanan ke Amerika Serikat (AS). Bahkan, Kaesang telah dilaporkan oleh Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidilah Badrun ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(Arya/Fajar)

Sentimen: negatif (98.8%)