JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang saksi kunci kasus pembunuhan remaja Vina Dewi Arsita dan Muhamamd Rizky (Eky) bernama Adi Hariyadi mendatangi Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Adi datang bersama kuasa hukumnya dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Williard Malau. Adi diklaim sebagai saksi kunci kasus tersebut.

Williard Malau menyebut, kliennya menyaksikan bahwa Vina dan Eki meninggal akibat kecelakaan tunggal, bukan pembunuhan.

"Iya (orang pertama yang melihat kejadian). Dia yang melihat pertama kejadian itu. Tidak ada kejar-kejaran, tidak ada apa, dia hanya melihat motor itu celaka," kata Williard kepada wartawan, Kamis (29/8/2024).

"Setelah itu baru orang-orang datang dan dia meminta kepada satu orang yang hadir di situ untuk menelepon polisi dan gak berapa lama polisi datang mengambil dua korban tersebut," ucap dia.

Baca juga: Saka Tatal Temui 6 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Dorong Berani Bicara di Sidang PK

Menurut dia, Adi merupakan saksi baru dalam kasus ini. Adi juga disebut tak pernah memberikan keterangan soal kejadian ini.

Williard mengungkapkan, alasan Adi baru tergerak untuk bersaksi saat ini karena awalnya menganggap kejadian itu hanya kecelakaan biasa.

Selain itu, Adi bukan orang asli Cirebon. Williard menyebut kliennya ini hanya pendatang yang kebetulan menyaksikan kejadian nahas di Cirebon.

"Waktu itu dia melihatnya hanya kecelakaan biasa kan, jadi sudah setelah itu sudah berlalu dia (kira) hanya kecelakaan biasa, tapi setelah ditahun 2024 ini dia melihat, lha kok jadi begini. Sehingga dia mau bersaksi," ucap dia.

Dalam kedatangannya ke Bareskrim, Williard mengatakan, kliennya diperiksa penyidik sebagai saksi dan dicecar 29 pertanyaan.

Williard juga mengatakan, kliennya tidak membawa apa pun bukti karena hanya melihatnya saja. Namun, ia tak menjelaskan materi pemeriksaan secara rinci.

"Seputar posisi dia dari apa yang dia lihat, apa yang dia dengar dari sebelum kejadian dan sesudah kejadian," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.