Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Hewan: Monyet
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Siasat Pemerintah Cegah Mpox, Publik Diharap Tak Lengah
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2022/08/22/630350b4a2859.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penyakit cacar monyet atau monkey pox (Mpox) di Indonesia turut menjadi perhatian pemerintah.
Penyakit itu juga tidak luput dari pantauan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Mereka menyatakan sampai Kamis (29/8/2024) kemarin tercatat terdapat 88 kasus Mpox di Indonesia.
Akan tetapi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan jumlah kasus itu adalah akumulasi dari 2022 sampai 2024.
Menurut Budi, sempat terjadi lonjakan kasus Mpox pada 2023, tetapi menurun pada 2024.
“Di Indonesia sendiri tahun 2024 mungkin ada sekitar 12-14 kasus dan belum ada lagi akhir-akhir ini. Kemarin ada satu, masih potensi, tetapi sekarang sedang dicek apakah itu benar-benar Mpox karena kemarin ada empat, tetapi tiga ternyata negatif, yang satu ini sedang dicek di lab,” kata Budi.
Baca juga: Jelang Indonesia-Afrika Forum, Pemerintah Siapkan Skrining Mpox di Bandara Ngurah Rai Bali
Jangan khawatir
Budi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir terhadap potensi infeksi cacar monyet.
Sebab menurut dia, Indonesia sudah mempunyai vaksin buat menanggulangi cacar monyet.
"Di Indonesia kasusnya lebih banyak varian clade IIB, ini bisa diobati dan tingkat fatalitasnya kecil sekali, semua yang sakit di Indonesia sembuh, jadi enggak usah khawatir. Apalagi kalau dari cacar, itu kan sudah ada vaksin, ya,” ujar Budi.
Sedangkan cacar monyet varian baru (clade) IB menyebar di Afrika, Swedia, dan Thailand.
Baca juga: Vaksinasi Mpox Hanya untuk Kelompok Berisiko Tinggi
Pemerintah, kata Budi, sudah mengimpor 1.600 dosis vaksin cacar monyet dari Denmark. Akan tetapi, karena jumlahnya terbatas dan harga vaksin itu cukup tinggi, untuk sementara pemerintah bakal memberikannya kepada kalangan tertentu.
"Vaksinasinya sudah ada, sedang kita datangkan. Tapi sekali lagi, karena vaksinnya ini harga yang mahal sekitar Rp 3,5 jutaan satu (dosis), kita berikan ini ke yang berisiko tinggi, petugas lab, petugas kesehatan, sama orang-orang yang tadi berisiko di daerah-daerah yang memang sudah ada outbreak," ucap Budi.
Selain itu, kata Budi, pemerintah sudah menyiapkan sarana pengobatan, termasuk obat-obatan di rumah sakit yang sudah didistribusikan ke sejumlah wilayah berisiko seperti Jakarta dan Bali.
"Obat-obatan rumah sakit sudah kita persiapkan dan teman-teman bisa bantu mengedukasi masyarakat. Kita waspada, tapi tidak usah khawatir berlebihan. Pengalaman kita kalau kena, 100 persen sembuh," ujar Budi.
Baca juga: Cegah Penyebaran Mpox, Jokowi Minta Pintu Kedatangan Internasional Diawasi Ketat
Mesti waspada
Selain pencegahan dari sisi medis, Budi juga meminta masyarakat mewaspadai penularan cacar monyet dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sebab menurut Budi, penularan virus ini akibat kontak fisik dan terjadi di kelompok tertentu. Penyebarannya pun tidak akan secepat virus Covid-19 karena menyerang kelompok-kelompok tertentu yang berisiko.
Sentimen: negatif (99.9%)