Sentimen
Negatif (100%)
29 Agu 2024 : 04.57
Informasi Tambahan

Agama: Kristen

Kasus: penembakan

Kisah Zaher Raddad, Pria Palestina yang Gugur setelah Dijadikan Tameng Manusia oleh Israel

29 Agu 2024 : 04.57 Views 18

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Kisah Zaher Raddad, Pria Palestina yang Gugur setelah Dijadikan Tameng Manusia oleh Israel

GAZA, iNews.id – Kisah Zaher Raddad, pejuang Palestina yang dijadikan tameng manusia oleh Israel sungguh menyayat hati. Kabar kematian pemuda berusia 19 tahun itu pun semakin menambah daftar kebiadaban zionis terhadap tahanan Palestina.

Anadolu dan sejumlah kantor berita asing lainnya melaporkan, Raddad yang sedang dalam keadaan terluka, dinyatakan meninggal di salah satu rumah sakit Israel pada Minggu (25/8/2024) lalu. Berita duka itu diungkapkan oleh Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.

Baca Juga

Puluhan Organisasi Media Desak Uni Eropa Beri Sanksi Israel atas Pembantaian 130 Jurnalis di Gaza

Kisah Zaher Raddad dijadikan tameng manusia oleh pasukan zionis

Pria itu memiliki nama lengakap Zaher Tahseen Raddad. Dia ditahan Israel bulan lalu, setelah ditembak dan terluka oleh tembakan tentara zionis di Kota Saida, Provinsi Tulkarm, Tepi Barat.

Klub Tahanan Palestina bersama dengan Otoritas Urusan Narapidana dan Mantan Narapidana Palestina menyatakan, Raddad mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Meir di Israel Tengah, pada Minggu dini hari. Untuk diketahui Otoritas Urusan Narapidana dan Mantan Narapidana Palestina adalah bagian dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Baca Juga

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Batal Makan Malam di Turki karena Diancam Bunuh Israel?

Menurut pernyataan besama tersebut, Raddad digunakan sebagai tameng manusia oleh tentara Israel. Dengan cara yang sangat keji, pasukan zionis menempatkan tubuhnya di bagian depan kendaraan militer mereka selama penyerbuan di Saida.

Pernyataan itu lebih lanjut mengungkapkan secara perinci bahwa Raddad telah ditahan di Rumah Sakit Meir dalam kondisi kesehatan yang kritis dan tidak stabil. Kehidupannya otun bergantung pada pernapasan buatan setelah menjalani beberapa operasi. Meskipun kondisinya parah, otoritas Israel terus menahannya hingga ia syahid pada Minggu.

Baca Juga

Israel Ingin Isolasi Betlehem, Usir Warga Kristen Palestina dan Rebut Tanahnya

Kedua organisasi Palestina itu pun mengutuk tindakan Israel terhadap Raddad sebagai kejahatan berlipat ganda. Kejahatan itu dimulai dari saat penangkapan dan penembakan pria itu, penggunaannya sebagai tameng manusia, dan penahanannya yang terus berlanjut meskipun kondisi kesehatannya parah.

Mereka menggambarkan insiden itu sebagai bagian dari skala kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pendudukan Israel sejak dimulainya operasi genosida oleh zionis terhadap rakyat Gaza, 7 Oktober lalu.

Semakin banyak tahanan Palestina yang gugur

Kematian Raddad semakin menambah jumlah tahanan Palestina yang meninggal di dalam penjara Israel sejak 7 Oktober 2023 menjadi 23 orang.

Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat sejak Israel melancarkan serangan militer terhadap Jalur Gaza, lebih dari 10 bulan silam. Hingga hari ini, sudah lebih dari 40.400 warga Palestina gugur di Gaza akibat kebrutalan Israel selama periode tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, sedikitnya 641 warga Palestina tewas dan hampir 5.400 lainnya terluka di wilayah Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober 2023 hingga 26 Agustus 2024.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Sentimen: negatif (100%)