Sentimen
Positif (100%)
26 Agu 2024 : 20.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Klaten

Pertanian Berkelanjutan Sarihusaha di Kemudo Menuai Hasil

26 Agu 2024 : 20.41 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Pertanian Berkelanjutan Sarihusaha di Kemudo Menuai Hasil

Harianjogja.com, KLATEN—PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) Plant Prambanan mengembangkan program pertanian berkelanjutan di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.

Program tersebut menggelar panen raya di enam lahan pertanian dan tiga kebun bersama beberapa kelompok wanita tani (KWT). Panen raya bertujuan untuk mengajak kesadaran petani dan publik lebih luas untuk mengenal dan menerapkan pertanian ramah lingkungan.

Hasil panen kemudian diarak masyarakat ke Balai Desa Kemudo diiringi gamelan untuk diserahkan ke kepala desa, muspika dan Sarihusada. Agenda ini diikuti 200 peserta terdiri dari anak-anak, ibu-ibu dan petani serta tamu-tamu undangan.

Facility Services & Stakeholder Relations Manager Sarihusada Syarif Karnadi mengatakan panen raya menjadi wujud komitmen Sarihusada untuk memberikan banyak manfaat kepada masyarakat di sekitar pabrik.

“Penerapan pertanian berkelanjutan bisa memiliki keuntungan dari berbagai aspek. Dalam pelaksanaan program, kami menggandeng Gita Pertiwi sebagai mitra pelaksana, bersama-sama kami mendorong petani di sekitar pabrik kami untuk mulai menerapkan pertanian berkelanjutan,” tuturnya dalam keterangan tertulis kepada Harian Jogja, Kamis (22/8).

Pertanian berkelanjutan dinilai menjadi upaya perbaikan kondisi lahan dan meningkatkan kesuburan lahan dengan rehabilitasi dan revitalisasi seluruh ekosistem seperti tanah dan air.

Petani didorong untuk mengurangi pupuk kimia dengan memanfaatkan potensi lokal berupa kotoran hewan, arang sekam dan sludge yang dihasilkan oleh aktivitas Sarihusada yang ada di Desa Kemudo untuk dikembangkan menjadi bahan baku pupuk oganik.

Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, mengatakan program itu bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi masalah berkurangnya pupuk subsidi yang diterima petani.

Saat ini sudah ada tujuh KWT dan empat kelompok tani yang menerapkan prinsip Pertanian Berkelanjutan dengan luas lahan 11,36 Ha dan 39 orang petani di Desa Kemudo dan Desa Sanggrahan, Prambanan, Klaten. Petani menerapkan pola tanam padi-palawija-palawija atau padi-palawija-padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (100%)