Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tel Aviv
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
PM Israel Netanyahu Disebut Korbankan Sandera Israel demi Mempertahankan Jabatan
iNews.id
Jenis Media: Nasional

TEL AVIV, iNews.id - Benny Gantz, tokoh oposisi Israel yang juga mantan anggota kabinet perang, mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena terus menunda gencatan senjata di Gaza. Dampaknya, nasib para sandera Israel yang ditawan Hamas semakin tak jelas.
Dia bahkan menyebut koalisi pemerintahan di ambang keruntuhan karena arogansi Netanyahu. Jalan keluarnya, kata Gantz, Netanyahu harus mengambi sikap berani dengan menerima kesepakatan gencatan senjata sebagai satu-satunya jalan memulangkan pada sandera.
Baca Juga
Nah, Israel di Ambang Perang Saudara gegara Kebijakan Perang PM Netanyahu
"Awalnya, Anda ragu-ragu untuk bermanuver (di Gaza selatan), kemudian Anda ragu-ragu untuk melakukan upaya ke utara, dan selama berbulan-bulan Anda ragu-ragu untuk bergerak maju... karena takut akan nasib koalisi," kata peimpin pemimpin aliansi oposisi Persatuan Nasional itu, ditujukan kepada Netanyahu, seperti diberitakan surat kabar The Times of Israel, dikutip Jumat (16/8/2024).
Gantz heran, dalam kondisi seperti ini, Netanyahu masih mementingkan jabatan dan pemerintahannya, dibandingkan nasib warganya yang disandera.
Baca Juga
PM Israel Netanyahu Instruksikan Para Menteri Tutup Mulut Jelang Serangan Iran
"Sudah waktunya bagi Anda untuk berhenti mengurusi nasib pemerintah dan hanya mengurusi nasib bangsa," kata Gantz.
Sementara itu dalam responsnya, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu jelas-jelas membela sang perdana menteri. Mereka menuduh Gantz melawan keputusan pemerintah yang sedang berupaya menjaga keamanan nasional Israel.
Baca Juga
Mantan Pemimpin IDF Sebut PM Netanyahu Sengaja Korbankan Sandera Israel demi Politik
"Protokol akan membuktikan bahwa Gantz adalah orang yang menentang keputusan penting bagi keamanan Israel, termasuk mengenai tindakan militer yang dramatis," bunyi pernyataan Likud.
Bahkan Likud pamer keberhasilan, pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr terjadi setelah Gantz meninggalkan kabinet perang.
“Sayangnya, Gantz memilih untuk meninggalkan pemerintahan selama perang,” demikian isi pernyataan.
Netanyahu menghadapi desakan mundur dari warganya yang setiap hari menggelar demonstrasi di penjuru kota. Massa mendesak pemerintah segera memulangkan sandera yang sampai saat ini tak kunjung berhasil. Sementara itu militer Israel masih kukuh operasi militer di Gaza bisa menemukan para sandera meski sampai saat ini tak terbukti.
Para tokoh oposisi dan warga Israel mendesak Netanyahu untuk menerima kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan Hamas sebagai satu-satunya cara memulangkan sandera yang ditahan sejak 7 Oktober lalu.
Editor : Anton Suhartono
Sentimen: negatif (100%)