Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor
Tokoh Terkait

Bonnie Triyana
Ubah dengan Dekolonisasi, bukan Bangun Gedung
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2017/06/16/1639098248.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan Bonnie Triyana mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor berbau kolonial.
Sebab menurut Bonnie, masyarakat dan pemerintahan yang ada pada saat ini hidup di masa pascakolonial dan masih mewarisi tradisi itu.
"Mungkin dia (Jokowi) lagi ngomongin dirinya sendiri. Jangan-jangan dia nyium-nyium bau kolonial di diri sendiri," kata Bonnie saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2024).
"Kita itu hidup di negara pascakolonial. Indonesia itu setengah kolonial, setengah feodal. Kita mewarisi tradisi kolonial," sambung Bonnie.
Baca juga: Jokowi Sebut Istana Jakarta dan Bogor Bau Kolonial, Sejarawan: Kolonialisme itu Soal Cara Pikir
Bonnie mengatakan, jika pemerintah benar-benar berkomitmen memperbaiki kehidupan bangsa dan masyarakat, maka seharusnya slogan Revolusi Mental yang pernah didengungkan Jokowi sejak lampau benar-benar diterapkan.
Sebab tujuan kemerdekaan tercantum dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD) 1945 adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
"Kalau konsisten dengan cita-cita kemerdekaan, kita ubah itu dengan cara mendekolonisasi pikiran. Mendekolonisasi pikiran, bukan sekedar bangun-bangun (gedung). Itu lebih mendasar. Cara kita membangun juga harus bisa dibedakan dari praktik kolonial. Enggak ada yang bisa imun dari realitas itu," papar Bonnie.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyampaikan pernyataan itu saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se Indonesia di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024).
Baca juga: Sebut Istana Kepresidenan Bau Kolonial, Jokowi Dianggap Berpandangan Nasionalisme Sempit
"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa itu sekali lagi, Belanda. Bekas gubernur jenderal Belanda, dan sudah kita tempati 79 tahun. Bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi (masa kolonial)," kata Jokowi.
Oleh karenanya, menurut Jokowi pemerintah ingin menunjukkan bahwa Indonesia punya kemampuan untuk membangun ibu kota sesuai dengan keinginan dan desain lokal. Namun, Presiden mengakui pembangunan IKN masih memerlukan waktu yang panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sentimen: positif (66.7%)