Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Tokoh Terkait

Herwyn JH Malonda
Bawaslu Ingatkan KPU soal Manajemen Risiko Distribusi Logistik Pilkada 2024
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2024/03/11/65eee9a6deebd.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) supaya memetakan manajemen risiko terkait dengan pengadaan dan distribusi logistik.
Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda menyebutkan, hal itu penting diperhatikan demi menghindari permasalahan logistik yang kerap terjadi baik saat pemilu atau pilkada.
"Koordinasi sangat diperlukan oleh KPU, salah satunya soal penentuan di mana tempat percetakannya, jangan sampai lokasi percetakan sangat jauh dengan lokasi KPU itu berada," kata dia, dikutip keterangan tertulis pada Jumat (2/8/2024).
Hal tersebut adalah salah satu catatan terkait pengelolaan logistik Pilkada 2024.
Baca juga: Aturan Jelas, Bawaslu Ingatkan Sanksi Kepala Desa Cawe-cawe di Pilkada
Selain itu, Herwyn mendukung sistem pengelolaan logistik Pilkada 2024 yang dilakukan oleh masing-masing KPU daerah.
Dengan itu, ia berharap, distribusi logistik dapat berlangsung lancar dan telah tersalurkan seluruhnya sehari sebelum pemungutan suara.
Herwyn menekankan, distribusi logistik akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pemungutan suara.
Ia mengatakan, keterlambatan kedatangan logistik akan membuat pemungutan dan penghitungan suara juga terlambat.
Baca juga: Bawaslu RI Sebut Pilkada Akan Lebih Rawan dari Pilpres karena Calon dan Pemilih Punya Kedekatan Lebih
Di samping itu, ia meminta KPU menjadikan evaluasi distribusi logistik Pemilu 2024 pada Februari lalu sebagai salah satu pembelajaran untuk pilkada nanti.
"Ada beberapa tempat yang memang itu yang menjadi masalah. Terakhir, PSU (pemungutan suara ulang) di Sumatera Barat untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Pulau Mentawai, ditunda pemungutan suaranya karena logistik yang terlambat," kata Herwyn.
"Biasanya diakibatkan dengan cuaca dan ketidaktepatan memilih moda transportasi distribusi. Ada yang belum diterima pada saat pemungutan suara ataupun surat suara tertukar, ini juga menjadi masalah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sentimen: positif (48.5%)