Sentimen
Tokoh Terkait

Amran Sulaiman
Amran: Tidak Ada Tanggal Merah Bagi Jajaran Kementan!
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian singsingkan lengan dan terus bergerak mengantisipasi darurat pangan.
Maka itu, Amran menegaskan, tidak ada waktu libur bagi jajaran Kementan yang sampai saat ini terus bergerak di lapangan.
"Sekali lagi teman-teman singsingkan lengan kita, saatnya kita siaga penuh karena di depan ada di titik yang sangat kritis. Aku minta tolong tidak ada tanggal merah bagi jajaran Kementan. Turun langsung ke lapangan dan tolong pengadaan pompa jangan lewat 2 minggu," katanya melalui keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (1/8/2024).
Secara khusus dia meminta pemasangan pompa di seluruh Indonesia segera dipercepat. Amran ingin, Indonesia mampu melewati kekeringan panjang yang berpotensi menurunkan produksi.
"Pokoknya dimana ada air disitu dipompa. Ini sudah saatnya kita bergerak mengantisipasi darurat pangan," serunya.
Menurut Mentan, kekeringan saat ini adalah Kekeringan terparah karena yang dihadapi adalah el nino terpanjang sepanjang sejarah. Karena itu, perlu kolaborasi dengan gubernur dan bupati agar secepat mungkin sawah-sawah kering yang ada bisa dilakukan produksi.
"Sekali lagi saya berharap kita bergerak cepat membantu petani yang saat ini membutuhkan bantuan dan pertolongan kita," katanya.
Diketahui, total pompanisasi yang sudah termanfaatkan di seluruh Indonesia kurang lebih mencapai 20.559 unit atau seluas 582.528 hektar pompanisasi yang sudah terealisasikan.
Angka sebanyak itu kemungkinan akan bertambah seiring adanya tambahan dan pemasangan. Saat ini, kegiatan pompanisasi juga sejalan dengan perluasan areal tanam atau PAT di seluruh Indonesia.
Kementan saat ini sedang berkerja keras untuk meningkatkan produksi beras untuk mencapai swasembada.
Untuk menghadapi ancaman kelaparan global, Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah strategis, antara lain percepatan program Perluasan Areal Tanam (PAT), mengembalikan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton, optimalisasi program pompanisasi (62.378 unit pompa air dan 9.904 irigasi perpompaan), optimasi lahan rawa (360.000 ha), dan tumpangsari padi gogo pada tanaman kelapa sawit (300 ribu ha) serta memberikan bantuan benih padi sebanyak 1,9 juta hektare dan benih jagung sebanyak 790 ribu hektare. (Pram/fajar)
Sentimen: negatif (99.6%)