Sentimen
Negatif (93%)
31 Jul 2024 : 17.46
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Yerusalem, Oslo

Tokoh Terkait

Profil Ismail Haniya, Pemimpin Hamas Tewas Terbunuh di Iran

31 Jul 2024 : 17.46 Views 105

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Profil Ismail Haniya, Pemimpin Hamas Tewas Terbunuh di Iran

JAKARTA, iNews.id – Dunia dikejutkan dengan berita tewasnya Ismail Abdulsalam Ahmed Haniya, pemimpin Hamas, di Iran, Rabu (31/7/2024). Kejadian ini menambah babak baru dalam konflik panjang di Timur Tengah, mengingat peran penting Haniya dalam organisasi yang menguasai Jalur Gaza.

Ismail Haniya, yang lahir pada tahun 1962 di kamp pengungsi Shati, Gaza, berasal dari keluarga yang melarikan diri dari kota Asqalan setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Melansir dari Aljazeera, dia mengecap pendidikan di Institut al-Azhar di Gaza dan meraih gelar sarjana dalam bidang sastra Arab dari Universitas Islam Gaza.

Baca Juga

Hamas: Ismail Haniya Terbunuh akibat Serangan Udara Israel di Teheran

Haniya memulai karier politiknya di tahun 1983 dengan bergabung dalam Blok Mahasiswa Islam, yang kemudian menjadi cikal bakal Hamas. Tahun 1987, saat terjadi Intifada pertama, Haniya turut aktif dalam aksi-aksi protes terhadap pendudukan Israel.

Akibatnya, ia beberapa kali dipenjarakan oleh otoritas Israel dan akhirnya dideportasi ke Lebanon pada tahun 1992.

Baca Juga

Breaking News: Pemimpin Hamas Ismail Haniya Terbunuh di Iran

Kembalinya Haniya ke Gaza setelah penandatanganan Perjanjian Oslo menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam Hamas, terutama setelah menjadi asisten dekat pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin. Ketika Intifada kedua meletus pada tahun 2001, Haniya semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemimpin politik utama Hamas.

Pada tahun 2006, Haniya memimpin Hamas meraih kemenangan dalam pemilu legislatif Palestina, mengalahkan Fatah. Meskipun sempat menjabat sebagai perdana menteri Otoritas Palestina (PA), tekanan internasional dan kekerasan internal akhirnya membuat pemerintah persatuan tersebut dibubarkan pada tahun 2007, dan Hamas mengambil alih Jalur Gaza.

Baca Juga

Netanyahu Pidato di Kongres AS, Turki Bakal Undang Pemimpin Hamas Ismail Haniya ke Parlemen?

Sebagai pemimpin de facto di Gaza, Haniya dikenal pragmatis dan fleksibel. Dia sering menyuarakan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Namun, pandangan ini tetap dibarengi dengan penolakannya terhadap kompromi hak-hak Palestina.

Ismail Haniya terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Terpilihnya Haniya menandai fase baru dalam organisasi tersebut, terutama dalam pendekatannya terhadap Israel dan perubahan struktur organisasi.

Selama perang Israel-Gaza tahun 2014, Haniya kehilangan dua keponakannya dan sebagian rumahnya hancur akibat serangan Israel. Pada April 2024, serangan Israel juga menewaskan tiga anak Haniya serta empat cucunya.

Kematian Haniya di Iran menambah kompleksitas situasi di Timur Tengah. Seiring dengan pengaruh besar yang dimiliki Hamas di Gaza, hilangnya Haniya diperkirakan akan memicu dinamika baru dalam perjuangan Palestina dan hubungan dengan Israel serta negara-negara tetangga.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Sentimen: negatif (93.4%)