Sentimen
Positif (92%)
29 Jul 2024 : 05.17
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

PKB dan NU Kian Renggang? Ketum PBNU: Kami Tolak Klaim Eksklusif PKB terhadap NU

29 Jul 2024 : 05.17 Views 22

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PKB dan NU Kian Renggang? Ketum PBNU: Kami Tolak Klaim Eksklusif PKB terhadap NU

PIKIRAN RAKYAT - Hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dikabarkan tengah alami kerenggangan. Pasalnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak sepakat dengan sejumlah sikap PKB selaku partai yang erat kaitan sejarahnya dengan Nahdliyin.

Untu itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menegaskan pihaknya sedang mengkaji ulang hubungan NU dan PKB. Kendati ada anggotanya yang bergabung sebagai kader, PKB tidak eksklusif menjadi 'pemilik' NU.

Dalam konferensi pers usai rapat pleno PBNU di Jakarta, Minggu, 28 Juli 2024, Gus Yahya mengatakan bahwa akhir-akhir ini terdapat artikulasi-artikulasi sangat frontal dan tajam dari PKB untuk PBNU.

"Saya harus sampaikan terus terang ada banyak komplain, ada dari peserta pleno dan kemudian untuk mencari jalan kami tidak membuat langkah tergesa-gesa terkait dengan ini," ujarnya.

Oleh karena itu, PBNU mengutus Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni untuk mengambil Langkah menyelesaikan persoalan dan memperjelas kelanjutan hubungan kedua entitas.

Baca Juga: Pilkada Jabar, Bakal Calon Kepala Daerah dari PDIP Didominasi Petahana

Kedua tokoh NU tersebut disebut erat kaitan sejarahnya dengan PKB serta terlibat aktif dalam proses pendirian partai.

Dia mempercayakan keseluruhan proses kepada kedua tokoh NU tersebut. Ke depannya, imbuh dia, PBNU akan terus berkomunikasi sehingga tercetus langkah terbaik bagi kedua belah pihak.

Masih di keterangan serupa, Gus Yahya menegaskan banyak juga anggotanya yang tersebar di partai lain, sehingga warga NU tak lantas hanya menjadi konstituen PKB.

"Maka yang kami tolak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU," ucapnya tegas.

Setali tiga uang, dia juga menekankan bahwa PKB tidak dapat menyalahkan keputusan kelembagaan yang dibuat NU. Dengan kata lain, kedua lembaga akan berjalan sendiri dengan otoritas masing-masing.

Terkait akan kembalinya PKB kepada PBNU, Gus Yahya mengaku belum tahu pasti. Proses kajian masih sangat awal, sehingga dia belum memberi jawaban saklek.

"Kita pahamlah ada kepentingan politik di situ, ada agenda-agenda politik di situ, kami paham. Maka kami juga tidak mau melangkah tergesa-gesa," demikian kata Yahya Cholil Staquf. ****

Sentimen: positif (92.8%)