Jokowi Sebut Hujan Penyebab Batalnya Berkantor di IKN, Stefan Antonio: Hanya Tuhan yang Bisa Menghalangi Ambisi Jokowi
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial yang dikenal dengan komentar-komentar tajamnya, Stefan Antonio, memberikan tanggapannya terkait batalnya Presiden Jokowi berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Juli ini.
Berdasarkan informasi yang beredar, Jokowi menyalahkan hujan sebagai alasan belum bisa berkantor di IKN. Stefan menyampaikan komentarnya dengan kritis.
"Memang yang bisa menghalangi ambisi anda hanya tuhan sendiri," ujar Stefan dalam keterangannya di aplikasi X @StefanAntonio_ (16/7/2024).
Ia menambahkan bahwa Jokowi mungkin bisa mengatur segala sesuatu di negeri ini, tetapi tidak bisa mengatur alam semesta.
"Anda mungkin bisa mengatur segala sesuatunya di negeri ini. Tapi anda tidak bisa mengatur alam semesta," tukasnya.
"Anda bisa merencanakan segala sesuatu di negeri ini sesuai kehendak anda, tapi Tuhanlah sang penentu" sambung dia.
Stefan kemudian berharap agar Jokowi segera sadar bahwa dirinya bukan Tuhan yang bisa berkehendak semaunya.
Menurut Stefan, peristiwa ini adalah pengingat bahwa ada kekuatan lebih besar yang mengendalikan alam semesta.
"Semoga anda bisa sadar tuan anda bukan Tuhan," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan penjelasan terkait perkembangan pembangunan IKN di tengah rencana berkantornya di sana yang kemungkinan tertunda.
Jokowi menyatakan bahwa IKN saat ini sedang dalam tahap persiapan infrastruktur, termasuk penyediaan air bersih dan listrik.
Jokowi menegaskan bahwa target berkantor di IKN pada Juli 2024 mungkin tertunda akibat kondisi cuaca buruk yang menghambat progres pembangunan.
"Kemarin memang targetnya kan Juli, tetapi kan lihat ke IKN, setiap hari hujan terus, hujan deras banget, jadi memang pekerjaan banyak yang mundur. Itu biasa dalam proyek besar," ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Ia juga menyatakan bahwa pembangunan IKN adalah proyek jangka panjang yang tidak hanya berlangsung selama 2-3 tahun, melainkan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai penyelesaian yang menyeluruh.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: netral (88.6%)