Sentimen
Netral (61%)
17 Jul 2024 : 14.56
Informasi Tambahan

Institusi: IPB, Institut Pertanian Bogor

Kab/Kota: bandung, Bogor, New York

Apa Itu Aphelion? Dituding Jadi Sebab Bumi Makin Dingin, Begini Faktanya

17 Jul 2024 : 14.56 Views 16

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Apa Itu Aphelion? Dituding Jadi Sebab Bumi Makin Dingin, Begini Faktanya

PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Aphelion bukan penyebab dinginnya suhu udara yang melanda Pulau Jawa belakangan ini. Berdasarkan catatan BMKG, suhu dingin itu disebabkan oleh musim dingin di Australia, monsun Australia, dan tutupan awan di langit Indonesia.

Lantas, apa itu Aphelion? Menurut Observer dan Forecaster BMKG Bandung, Muhamad Iid Mujtahiddin, Aphelion merupakan fenomena saat bumi berada di posisi terjauh dari Matahari.

“Aphelion adalah saat bumi berada pada posisi atau jarak terjauh dari matahari, yakni 152,1 juta km,” katanya kepada Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 16 Juli 2024.

Aphelion bisa terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/160.

“Bumi itu kan terus berputar…berevolusi selama setahun, sehingga menjadi 365 derajat. Ini adalah posisi terjauhnya,” ujarnya melanjutkan.

Iid mengatakan bahwa Aphelion selalu terjadi pada Juli setiap tahunnya. Ini menandakan bahwa Aphelion merupakan fenomena astronomis tahunan.

“Rata-rata, Aphelion terjadi pada Juli setiap tahunnya,” ucapnya.

Aphelion Berdampak ke Bumi?

Iid menjelaskan bahwa Aphelion tak memiliki dampak yang signifikan pada bumi secara keseluruhan.

“Jadi, memang tidak ada dampak yang signifikan terhadap bumi, terhadap cuaca. Apalagi dikaitkan dengan suhu cuaca dingin,” tuturnya.

Terkait dengan matahari, Iid menjelaskan bahwa matahari memang sistem tata surya yang berperan besar bagi kehidupan di bumi.

“Matahari ini berkontribusi pada sistem energi. Sistem energi utama bumi itu ya matahari. Dengan adanya siang dan malam, pergantian. Ada yang lebih hangat, ada yang lebih sejuk,” katanya.

Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Bidang Fisika Teori, Prof Husin Alatas. Ia mengatakan bahwa Aphelion memiliki peluang yang kecil terhadap cuaca bumi.

Masyarakat pun tak perlu mengkhawatirkan Aphelion akan berdampak negatif bagi kesehatan karena dinamika cuaca.

“Cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan seperti munculnya gejala batuk dan pilek, kecil kemungkinannya disebabkan oleh posisi bumi dari matahari tersebut,” ujarnya.

Ukuran Matahari 4 Kali lebih Kecil

Saat Aphelion terjadi, ukuran matahari di langit tampak 4 persen lebih kecil dibandingkan saat Perihelion. Hal itu diungkapkan oleh Astronom Observatorium Lowell, Larry Wasserman.

“Sebuah efek yang terlalu kecil untuk diperhatikan tanpa instrumen yang tepat,” ujarnya, dikutip dari The New York Times.

Penjelasan Singkat Perihelion

Perihelion merupakan kebalikan dari Aphelion, yakni bumi berada pada posisi terdekat dari matahari. Menurut Iid, Perihelion terjadi pada Januari setiap tahunnya

“142 juta km jarak bumi dari matahari, selisih sekitar 10 juta km dengan Aphelion,” ucapnya.

Secara rinci, sebagaimana dikutip dari situs The New York Times, jarak bumi dari matahari ada di sekitar 94,5 juta mil saat Aphelion. Enam bulan kemudian saat Perihelion, jarak bumi dengan matahari berada di sekitar 91,5 juta mil.***

Sentimen: netral (61.5%)