Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Chanel
Event: Ibadah Haji
Selly PDI-P Bilang, Hanya 200.362 Jemaah Haji Reguler yang Lunasi Bipih, Kemenag: Salah Baca Data
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Politisi PDI-Perjuangan, Selly Andriany Gantina mengatakan, hanya 200.362 jemaah haji reguler yang melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2024. Padahal, total kuotanya mencapai 213.320 jemaah. Hal ini dikatakan Selly saat menjadi narasumber talkshow pada salah satu chanel Youtube yang tayang Sabtu, 13 Juli 2024.
Selly menyampaikan hal itu dengan mendasarkan pada data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama. "Berdasarkan data Siskohat, yang melakukan pelunasan haji reguler, 200.362 jemaah (hanya 93,93%). Sementara yang diberangkatkan 213.275 jemaah. Ada selisih 12.913 jemaah reguler yang belum melunasi biaya haji, 12.913 jemaah itu siapa? Apakah betul mereka tidak melakukan pelunasan. Sementara dari BPKH-nya sudah dianggarkan nilai manfaat. Atau jangan-jangan ini yang diperjualbelikan, sebab tidak ada di Siskohatnya," ujarnya.
Setelah ditelusuri, ternyata Selly salah dalam membaca data. Menurut Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, kesalahan Selly selain karena persoalan teknis, juga karena tidak memahami alur pelunasan biaya haji.
"Saya mendengar dan mencermati statement Selly dalam talkshow itu. Jelas, pertama, dia salah membaca data, dan kedua, tidak memahami alur pelunasan biaya haji. Sayang, Selly langsung melempar praduga tentang jual beli ," sebut Anna di Jakarta, Minggu, 14 Juli 2024.
Dijelaskan Anna, selama operasional haji, Siskohat menyajikan sejumlah data yang bisa diakses publik. Sajian datanya cukup lengkap, mulai dari pelunasan haji reguler, pelunasan haji khusus, keberangkatan, kedatangan (di) Arab Saudi, kepulangan, kedatangan (di) Indonesia, hingga profil dan jemaah wafat.
"Data yang disajikan lengkap dan ini bagian dari komitmen Kemenag dalam keterbukaan informasi," jelas Anna.
Terkait data pelunasan, kata Anna, jika dibuka menu pelunasan haji reguler, maka akan tersaji pilihan menu status cadangan dengan pilihan 0 (bukan cadangan) dan 1 (cadangan). Selain itu, ada pilihan menu tahap pelunasan dengan pilihan 1 (tahap I) dan 2 (tahap II).
"Sebanyak 200.362 jemaah yang melunasi biaya haji yang dimaksud Selly itu baru jumlah jemaah reguler dan cadangan yang melunasi biaya haji pada tahap 1. Masih ada 20.612 jemaah reguler dan cadangan yang melunasi biaya haji pada tahap 2," sebut Anna.
Jika pelunasan tahap 1 dan 2 digabung, lanjutnya, maka totalnya menjadi 220.974 jemaah. Sementara kuota haji reguler 213.320 jemaah. Artinya, jumlah jemaah yang melunasi justru sampai 103,59%, melampaui kuota yang tersedia,” paparnya.
Dari 213.320 kuota jemaah haji reguler, masih kata Anna, yang berangkat ke Arab Saudi 213.275 jemaah. Artinya, sampai akhir pemberangkatan, hanya 45 kuota yang tersisa karena ada jemaah batal berangkat tahun ini dan secara waktu sudah tidak cukup untuk mengurus dokumen administrasi penggantinya. Sisa 45 kuota ini terkecil dalam sepuluh tahun terakhir.
Jadi, kata Anna, data pelunasan biaya ini gamblang dan mudah dicek. Para politisi juga bisa mengaksesnya dengan mudah melalui Siskohat, sebab data-data itu memang sengaja disajikan agar mudah diakses dan transparan.
"Karena transparan, kami pastikan tidak ada penyimpangan atau jual beli sebagaimana ditanyakan Selly," ujarnya menegaskan.
Adapun pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dibuka sejak 10 Januari 2024. Pada tahap I, pelunasan dibuka hingga 23 Februari 2024. Pelunasan tahap II, dibuka pada 13-26 Maret 2024. Nah, sejak awal pelunasan tahap I bagi jemaah yang memenuhi syarat istitaah kesehatan dan berhak melunasi biaya haji, Kemenag juga membuka pelunasan untuk jemaah dengan status cadangan. Mereka yang boleh melunasi dengan status cadangan adalah jemaah yang berada pada nomor porsi berikutnya.
"Jadi tidak ada penyimpangan," pungkasnya.***
Sentimen: positif (100%)