Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Impor 2,2 Juta Ton Gagal Turunkan Harga Beras di Pasar, Andi Sinulingga: Inti Proyek Impor Ya Korup
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Andi Sinulingga, seorang aktivis dari Kolaborasi Rakyat Jakarta, memberikan komentar tajam terkait impor beras sebesar 2,2 juta ton yang tidak berhasil menurunkan harga.
Bukan hanya tidak berhasil menurunkan harga, tetapi disebut menimbulkan dugaan korupsi senilai Rp3 triliun.
Ia menambahkan bahwa praktik perburuan rente telah dilakukan sejak lama, bahkan sejak zaman baheula, dan hal ini terus berlanjut hingga sekarang.
"Inti proyek impor ya korup, perburuan rente, dari jaman baheula begitu," ujar Sinulingga dalam keterangannya di aplikasi X @AndiSinulingga (9/7/2024).
Sinulingga juga menyoroti bahwa korupsi dalam proyek impor beras ini bukanlah hal baru, melainkan sudah menjadi budaya yang mengakar dan berkelanjutan.
Ia mengkritik bahwa upaya impor ini lebih bertujuan untuk keuntungan pribadi daripada memenuhi kebutuhan rakyat.
"Itulah yang di maksud keberlanjutan," tandasnya.
Sebelumnya, impor beras sebesar 2,2 juta ton pada tahun ini tidak berhasil menurunkan harga beras di dalam negeri.
Sebaliknya, muncul dugaan korupsi dalam proyek impor beras tersebut, termasuk denda bongkar muat (demurrage) yang merugikan negara hampir Rp3 triliun.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (8/7/2024), harga beras mengalami kenaikan lanjutan.
Pada minggu pertama Juli 2024, kenaikan harga beras mencapai 0,26 persen dibandingkan dengan Juni 2024.
Lebih memprihatinkan, jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras terus bertambah setiap minggunya.
Pada minggu pertama Juli, sebanyak 109 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras, menurut data BPS.
Harga rata-rata beras saat ini naik menjadi Rp15.077 per kilogram (kg).
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (99.6%)