Sentimen
Positif (98%)
10 Jul 2024 : 02.33
Tokoh Terkait

Mensos Risma: Pembangunan SDM Kunci Penanganan Konflik Sosial

10 Jul 2024 : 02.33 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Mensos Risma: Pembangunan SDM Kunci Penanganan Konflik Sosial

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu upaya utama dalam menangani konflik sosial dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Jumat, Risma menyampaikan pandangannya tersebut dalam kegiatan Diskusi Pegawai Berlatar Belakang Antropologi dan Psikologi.

“Jika ingin membangun, maka kita harus membangun manusianya,” kata Risma, dikutip dari ANTARA.

Selain membangun SDM, Risma juga berpendapat bahwa asesmen yang jelas dibutuhkan untuk penanganan konflik secara tepat agar menjadi produk perubahan yang lebih baik.

Pendapat tersebut didukung oleh Ketua Himpunan Psikologi Indonesia, Andik Matulessy, yang mengatakan bahwa pembangunan SDM melalui pemberdayaan adalah salah satu konsep dari pendekatan komunitas yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sosial.

“Saya setuju dengan Bu Menteri tadi bahwa kalau kita intervensi ke sebuah tempat, jangan sampai mereka bergantung kepada kita. Kita menjadi fasilitator agar mereka mampu menyelesaikan permasalahan sendiri,” kata Andik.

Dalam menghadapi konflik sosial, beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain asesmen dan intervensi. Pemahaman akan sumber konflik sangat penting dan bisa dilakukan melalui berbagai cara seperti survei, diskusi kelompok terarah (focus group discussion), dan metode lainnya. Asesmen yang benar dapat menentukan ketepatan intervensi yang akan diambil.

Namun, dalam beberapa kasus, penyelesaian konflik tidak sesederhana mendata permasalahan dan memberikan intervensi saja. Dalam proses asesmen tersebut, banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Andik menekankan bahwa dalam melaksanakan asesmen, kelebihan dan kekuatan pihak yang diintervensi juga harus diperhatikan. Intervensi yang dilakukan harus membawa perubahan, sekecil apapun, bagi individu maupun masyarakat yang diintervensi.

Selanjutnya, baik asesmen maupun intervensi tersebut membutuhkan upaya lebih lanjut untuk mencegah terulangnya konflik yang sama.

“Pencegahan juga menjadi hal yang penting karena tiap terjadi konflik, maka akan timbul dendam yang berkepanjangan. Karena itulah, penanganan juga harus merupakan upaya agar konflik tidak terjadi lagi,” ujarnya. (*)

Sentimen: positif (98.4%)