Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji
Kab/Kota: Madinah
Tokoh Terkait
Tanggapi Kritik TImwas, Kemenag Sebut Ibadah Haji 2024 Banyak Dipuji
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2024/05/22/664d9ace30a0c.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) meminta kritik terkait penyelenggaraan ibadah haji 2024 disampaikan berbasis data faktual dan obyektif.
Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie saat dimintai tanggapan terkait laporan Tim Pengawas (Timwas) Haji atas sejumlah masalah dalam penyelenggaraan haji 2024.
Menurut Anna, terdapat banyak pihak yang memuji penyelenggaraan ibadah haji. Di antaranya adalah menyangkut proses perpindahan jemaah dari Arafah-Muzdalifah-Mina.
“Di Muzdalifah, walaupun padat, jemaah sudah terangkut semua ke Mina pada pukul 07.30. Sementara tahun lalu, jamaah baru selesai terangkut pukul 14.00,” kata Anna saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/6/2024).
Baca juga: Sedikitnya 1.000 Jemaah Haji Meninggal di Arab Saudi, Ini 3 Faktor Penyebabnya
Anna juga menyebut hotel di Makkah dan Madinah dipuji banyak jemaah. Mereka mengaku cukup senang ditempatkan di sana.
Selain itu, Kemenag juga menempatkan jemaah haji Indonesia tinggal di Mina Qodim yang lokasinya lebih dekat dengan area jumrah.
Pada tahun sebelumnya, jemaah ditempatkan di Mina Jadid yang lokasinya jauh.
“Kita juga mendorong sebagian jamaah untuk tinggal di hotel sekitar Mina untuk mengurangi kepadatan,” ujar Anna.
Baca juga: Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi dan Lansia Diimbau Badal Lontar Jumrah
Selain itu, terdapat penambahan fast track untuk mempercepat proses imigrasi. Tindakan ini dinilai cukup signifikan bagi jemaah lanjut usia (lansia).
“Ini cukup signifikan bagi lansia, mereka tidak perlu repot antre proses imigrasi,” tuturnya.
“Semua hal di atas, dilakukan saat kuota jamaah haji kita adalah yang terbanyak dalam sejarah,”tambahnya.
Sebelumnya, Timwas Haji mengungkapkan sejumlah masalah dalam penyelenggaran ibadah haji 2024.
Di antaranya adalah tenda yang melebihi kapasitas, jemaah tidur di lorong tenda, AC yang mati, dinilai tidak ramah bagi lansia, hingga antre toilet sampai dua jam.
Pada tahun ini, pemerintah Indonesia mendapat kuota tambahan berjumlah 20 ribu orang. Jumlah keseluruhan jemaah yang berangkat sebanyak 241.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sentimen: negatif (78%)