FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Action is hope. There is no hope without action - Ray Bradbury. Hearty Kichen sebuah program sosial yang didirikan oleh Anela Kaylea, siswa Binus School Simprug, Jakarta dan didukung 3 anggota lainnya yakni ; Nathan Alexander Widjaja, Elveyra V. Touor, Emmery Trixie G. Fuad, berhasil terpilih sebagai salah satu pemenang Global Youth Action 2024 Winners dalam ajang Global Youth Action Fund (GYAF) - International Baccalaureate (IB) dan Festival of Hope yang diikuti oleh 60 negara.

GYAF adalah penghargaan yang terbuka bagi pelajar atau kelompok pelajar berusia 12 hingga 19 tahun yang memiliki proyek atau ide yang mereka yakini akan berdampak positif pada komunitas mereka.

Setiap proyek harus ditujukan untuk mendukung salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Sejak September 2022, Festival of Hope telah mengadakan acara, diskusi, dan menjalin kemitraan untuk merefleksikan banyak tantangan yang dihadapi dunia.

Event ini telah diselenggarakan langsung di India, Kosta Rika, AS, Inggris ; selain itu Festival of Hope telah mendukung sekolah-sekolah di Lebanon, Pakistan, Tiongkok, Myanmar, Swiss, dan banyak negara lain untuk menyelenggarakan acara mereka sendiri.

Kemitraan dan jalur aksi ini dengan Jane Goodall Institute, IBlieve, Conrad Challenge, Generation Global, Project Fuel, Possibilists, dan HundrED Foundation serta peluncuran Global Youth Action Fund IB selaras dengan komitmen untuk meningkatkan, menghubungkan, dan berinvestasi pada generasi muda.

Festival of Hope adalah inisiatif IB yang sedang berjalan, yang berkembang menjadi strategi pemuda yang lebih luas di seluruh organisasi.

"Kami menyatukan beragam suara dan pengalaman dari seluruh dunia – mengadakan wawancara, lokakarya, dan peluang untuk bertindak. Dan kami memberikan landasan kepada Anda semua: suara Anda penting".

Pendiri Hearty Kichen, Anela Kaylea berharap proyek dan ajang ini diikutinya apabila ia menang, ia dapat menginspirasi para remaja di dunia agar mau peduli dan berkontribusi untuk lingkungan sekitarnya.

Anela juga tidak menyangka bahwa proyek sosialnya dapat terpilih dan memenangkan Global Youth Action Fund 2024 ini.

Hearty Kichen menjadi salah satu pemenang kategori SDG 2 : Zero Hunger (nol kelaparan), pemenang lainnya berasal dari Uganda dengan Greenhouse Project ; dan dari India , Rescued Bites.

Para pemenang tersebut akan memperoleh hadiah berupa sejumlah dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan proyek sosial mereka.

Dalam pemaparannya Hearty Kichen memunculkan isu krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19. Mulai dari penyebab, dampak, hingga solusi untuk mengatasinya.

Berikut ini adalah pemaparan proyek sosial Hearty Kichen:

Dunia sedang menghadapi krisis pangan yang serius akibat pandemi COVID-19. Di Indonesia, kekhawatiran akan krisis pangan telah muncul sejak awal tahun 2023 karena terganggunya rantai pasokan global yang disebabkan oleh konflik di berbagai negara.

Sayangnya, kelompok yang paling rentan, termasuk masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, anak-anak, anak yatim piatu, kelompok marginal seperti lansia, perempuan, pengungs, dan penyandang disabilitas, adalah kelompok yang paling terkena dampak kerawanan pangan.

Penyebab krisis pangan di Indonesia adalah ketidakamanan stok, ketidakstabilan harga pangan, dan kurangnya swasembada pangan.

Untuk mengatasi masalah ini, kami menerapkan solusi seperti membuat kebun hidroponik untuk menyediakan sumber pangan berkelanjutan bagi mereka yang membutuhkan, karena kebun hidroponik dapat memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh makanan segera saat mereka membutuhkannya.

Selain itu, kami juga mengumpulkan dan mendistribusikan donasi pangan ke berbagai daerah , agar dapat membantu meringankan kekurangan pangan dan mengurangi jumlah orang yang terkena dampak krisis pangan di Indonesia. (Pram/fajar)