FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penarikan dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) terus bergulir. Bukan hanya pengurus pusat, namun juga kampus, rumah sakit, hingga pengurus daerah.

Hal tersebut ikut disoroti Pengamat Politik, Pemerhati Sosial, sekaligus akademisi, Rocky Gerung. Pria yang dikenal sebagai Presiden Akal Sehat itu menyebut alasan penarikan dana perlu didengar langsung dari Muhammadiyah.

“Kita mesti dengar langsung dari Muhammadiyah. Apa sebabnya mereka tarik itu. Apakah bunganya kurang, apakah karena perjanjian-perjanjian arah investasinya tidak dipenuhi,” ucapnya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (21/6/2024).

Rocky mengatakan, Muhammadiyah merupakan organisasi yang dipercaya masyarakat. Reputasinya bagus, begitu pula dengan akuntansinya.

“Jadi orang anggap bahwa Muhammadiyah menarik uang itu benar-benar semacam teguran untuk sistem ekonomi kita, atas sistem perbankan kita yang tidak paham arah investasi itu,” kata Rocky.

Menurut Rocky, fungsi utama bank adalah intermediasi. Menghubungkan pihak pertama dan pihak ketiga.

“Kenapa orang taruh uang sedemikian banyak, tentu dengan pemikiran itu dimanfaatkan. Kalau Muhammadiyah memilih sesuatu yang bersifat syariah tentu di dalamnya ada peran moral kan?” jelasnya.

Namun dalam kasus Muhammadiyah-BSI, Rocky menilai bank plat merah itu punya pemikiran lain.

“Tetapi si bank itu punya otak lain lagi, bagi dia mana yang lebih lukratif, naroh di UMKM misalnya, koperasi, atau  tempat bluechip,” ujarnya.

Padahal, kata dia, kepentingan Muhammadiyah pada rakyat kecil. Bukan malah sebaliknya.

“Muhammadiyah punya kepentingan dengan masyarakat kecil, bukan masyarakat besar. Itu kenapa Muhamamdiyah menolak iming-iming Jokowi "sudah dah Muhammadiyah main tambang”,” tuturnya.

Tambang, kata Rocky bukan mainan otang kecil. Karena itu Muhammadiyah menolak.

“Itu kan bukan mainan orang kecil, mainan orang besar. Jadi Muhammadiyah jadi contoh lagi, panutan kita, bagaimana sebuah organisasi bertahan secara etis dan bukan terbujuk secara politis,” pungkasnya.

(Arya/Fajar)