FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Penarikan dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) kini jadi sorotan. Tak heran, penarikannya mencapai 5 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BSI, atau sekitar Rp15 triliun.

Salah satu isu yang mengiringi penarikan dana tersebut. Yakni pergantian komisaris BSI.

Pengurus Pusat Muhammadiyah disinyalir ingin menyertakan orang kepercayaannya dalam jajaran komisaris bank plat merah itu. Sosok yang diusulkan untuk jadi komisaris adalah Abdul Mu'ti.

Namun usulan tersebut tidak diakomodasi saat Rapat Umum Pemegang Saham pada 17 Mei 2024.

Di sisi lain, nama Felicitas Tallulembang dikaitkan dengan hal tersebut. Mengingat ia diangkat sebagai Komisaris Independen BSI.

Siapa Felicitas Tallulembang?

Felicitas Tallulembang adalah politisi Partai Gerindra asal Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain politisi, ia juga merupakan seorang dokter.

Felicitas lahir di Rantepao pada 6 November 1959. Ia menempuh pendidikan Sekolah Dasar sampai menengah di Sulsel.

Lalu pada 1981, Felicitas berhasil meraih gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Karirnya terbilang moncer.

Ia menjabat Kepala Puskesmas di Kabupaten Takalar dari 1992 hingga 1999. Setelahnya menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai dari 1999 hingga 2008.

Felicitas pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai Gerindra periode 2014-2019 sebagai PAW (Pergantian Antar Waktu) menggantikan Andi Nawir Pasinringi.

Selain dokter dan politisi, ia juga merupakan pengusaha. Usahanya bergerak pada perdagangan hasil bumi. Seperti kopra, coklat, dan kacang, di bawah Grup Cetara sejak 2005. (Arya/Fajar)