Sentimen
Positif (61%)
12 Jun 2024 : 08.40
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Paris, Berlin

Tokoh Terkait

Presiden Prancis Emmanuel Macron Disebut Berniat untuk Mundur, Kenapa?

12 Jun 2024 : 08.40 Views 12

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Presiden Prancis Emmanuel Macron Disebut Berniat untuk Mundur, Kenapa?

PARIS, iNews.id – Presiden Prancis Emmanuel Macron dilaporkan sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mengundurkan diri. Keinginan itu muncul setelah keputusannya untuk mengadakan pemilihan umum cepat anggota parlemen negara Eropa Barat itu.

Kabar tersebut diungkapkan oleh stasiun radio Prancis, Europe 1, dengan mengutip seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, hari ini. Setelah hasil awal menunjukkan aliansinya kalah dalam pemilihan Parlemen Eropa, Macron memerintahkan pembubaran Majelis Nasional Parlemen Prancis (setingkat DPR di Indonesia—red). Dia juga meminta diadakannya pemilihan cepat dua putaran yang dijadwalkan pada 30 Juni dan 7 Juli.

Baca Juga

Presiden Macron Sebut Prancis Siap Akui Palestina sebagai Negara, tapi....

"Pengunduran diri presiden bukanlah hal yang tabu. Ya, kita harus mempertimbangkan semua opsi... Dia (Macron) siap mengorbankan akhir masa jabatan presidennya," kata sumber itu seperti dikutip Europe 1,  Selasa (11/6/2024).

Menurut stasiun radio itu, Macron telah mendiskusikan opsi tersebut dengan para penasihatnya dalam beberapa minggu terakhir. Skenario semacam itu tidak disukai, namun bisa menjadi alat "dramatisasi" menjelang pemilu mendatang.

Baca Juga

Macron Tiba di Berlin, Kunjungan Kenegaraan Pertama Presiden Prancis ke Jerman dalam 24 Tahun

Opsi lainnya, Macron juga dapat berbagi kekuasaan dengan partai sayap kanan National Rally yang berhaluan kanan keras dan anti-Islam, jika mereka memenangkan pemilihan parlemen. Opsi ini bertujuan untuk mencegah mereka merebut kursi kepala negara pada pemilihan presiden (pilpres) berikutnya yang akam digelar pada 2027.

Hasil akhir pemilihan Parlemen Eropa menunjukkan bahwa Partai Nasional Rally berhasil memperoleh 31,37 persen suara di Prancis. Sementara Partai Renaisans yang dipimpin Macron dan para sekutunya hanya memperoleh 14,6 persen suara, disusul oleh koalisi Partai Sosialis dan Partai Place Publique dengan perolehan 13,83 persen.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Sentimen: positif (61.5%)