KOTA Tangerang, Banten dikenal dengan julukan Kota Benteng. Tentu ada sejarah di balik penambatan julukan itu.

Berawal dari sebuah tugu bambu yang didirikan oleh putra Sultan Ageng Tirtayasa dari kesultanan Banten, Pangeran Soegiri Masehi. Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai “tengger” atau “tetengger” yang dalam bahasa sunda berartikan tanda atau penanda. Fungsi dari tugu tersebut sebagai pembagian wilayah antara Kesultanan Banten dengan pihak VOC Belanda.

Bersamaan dengan itu, VOC diberikan oleh Bupati Tangerang, Raden Aria Soetadilaga yang bersekutu dengan VOC sebuah daerah kekuasaan untuk menyingkirkan pasukan Kesultanan Banten. VOC dan Bupati Tangerang bersama membangun sejumlah pos penjagaan

BACA JUGA:

Namun sayangnya pada tahun 1705, pos-pos tersebut dibongkar atas persetujuan Gubernur-Jenderal di Batavia. Kemudian, dibuatlah pengganti pos-pos tersebut dengan sebuah bangunan tembok dengan ketebalan mencapai 20 kaki, hal ini merupakan sebuah bentuk upaya untuk menahan serangan dari pasukan Banten. Bahan baku dari tembok ini juga disumbangkan oleh Bupati Tangerang.

Kemudian pada 1801, tembok tersebut diberlakukan renovasi kembali dengan meliputi perluasan bangunan baru ke arah timur dan tenggara. Semenjak adanya tembok tersebut, masyarakat sekitar menyebut bangunan tersebut dengan nama “Benteng”.

Hingga kini, masyarakat menyebut Kota Tangerang sebagai Kota Benteng meski bangunan ini sudah tidak berbentuk lagi sejak tahun 1816.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(sal.-)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow